Suara.com - Pemerintah Malaysia langsung mengeluarkan bantahan terkait laporan harian The Jerusalem Post yang menyebutkan sejumlah pejuang Hamas pernah melakukan latihan militer di negara itu.
Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Dr Wan Junaidi Tuanku Jafar mengatakan, pemerintah Malaysia tidak pernah mengizinkan pelatihan kepada kelompok bersenjata dari negara yang terlibat konflik.
“Sangat tidak mungkin latihan militer kepada pejuang Hamas dilakukan di Malaysia. Ucapan dari salah satu pejuang Hamas itu sama sekali tidak benar,” kata Tuanku Jaafar.
Junaidi menambahkan, Malaysia tidak pernah menawarkan atau mempunyai program untuk memberikan pelatihan kepada kelompok bersenjata.
“Sekali lagi saya tekankan bahwa Malaysia tidak punya program pelatihan perang. Mereka yang tertarik untuk menerima latihan perang bisa mencari di negara lain dan bukan Malaysia,” tegasnya.
Junaidi dimintai tanggapannya terkait laporan yang dimuat Herusalen Post di mana salah satu pemimpin Hamas mengaku kepada salah satu interrogator Israel bahwa dia melakukan latihan militer di Malaysia.
Kata dia, latihan itu merupakan salah satu persiapan Hamas dalam berperang melawan Israel di Jalur Gaza. Salah satu pemimpin Hamas itu ditangkap oleh tentara Israel pada 21 Juli lalu. Hamas merupakan kelompok bersenjata di Pakistan yang dituding Israel sebagai kelompok teroris. (Malaysiainsider)