Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo menginginkan agar kegiatan open house saat lebaran bakal dilakukan setiap tahun di Solo kendati sudah bertugas menjadi Presiden Indonesia.
Namun open house tersebut, menurt Jokowi, bukan hanya berarti dilaksanakan di rumahnya seperti yang dilaksanakan pada Rabu (30/7/2014), yang dihadiri ribuan orang.
"Kami dengan kegiatan open house untuk umum pada Lebaran ini, artinya 'mengorangkan orang' atau budaya saling menghormati akan terus ditanamkan. Masyarakat yang hadir dari semua lapisan," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, tempat kegiatan open house bisa dilakukan dimanapun atau dengan cara, dirinya yang mendatangi rumah warga.
Awalnya, katanya, kepulangannya ke Solo untuk sungkeman dan silaturahim dengan semua anggota keluarga secara internal.
Namun, warga mendatangi rumah Jokowi dengan jumlah yang tidak terbendung karena ingin berjabat tangan dengan dirinya. Kegiatan itu, kemudian diselenggarakan di Gedung Graha Saba Kota Solo.
Selama silaturahim tersebut, katanya, selain bertemu dengan masyarakat umum, dirinya juga bertemu dengan teman-teman saat sekolah di SD, SMP, SMA, dan kuliah. Selama sekitar 20 tahun, dirinya tidak bertemu dengan kawan-kawan semasa sekolah itu.
Pada kesempatan itu, dia juga menerima titipan surat dan pesan secara langsung dari masyarakat tentang pentingnya perhatian terhadap kemajuan pendidikan dan kesehatan.
Dia mengaku akan memperhatikan pesan-pesan tersebut, karena hal itu menjadi salah satu wujud dukungan dan harapan masyarakat terhadap dirinya ketika menjadi Presiden RI mendatang.
"Saya sangat bangga terhadap antusias masyarakat ingin bertemu, silaturahim luar biasa. Bahkan, kegiatan open house dihadiri selain warga Solo, juga daerah luar kota lainnya di Jateng dan Kalimantan, Jakarta, dan Surabaya juga ada," katanya. (Antara)