Suami Istri Ini Yakin Putri Mereka Selamat dari Tragedi MH17

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2014 | 10:22 WIB
Suami Istri Ini Yakin Putri Mereka Selamat dari Tragedi MH17
George dan Angela Dyczynski, orangtuan Fatima Dyczynski penumpang MH17. (Skynews)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - George dan Angela Dyczynski, sepasang suami istri asal Perth, Australia merasa sangat yakin, putrinya, yang ikut dalam penerbangan pesawat Malaysia Airlines (MAS) Mh17 selamat dari tragedi dan masih hidup.

Mereka bahkan mengancam akan menuntut siapapun yang mengatakan putri mereka, Fatima, sudah mati, tanpa memberikan bukti jelas.

Sejauh ini, tidak ada petunjuk yang mengatakan bahwa Fatima, putri suami istri tersebut, selamat dari tragedi MH17. Namun, George dan Angela, kedua orang tuanya, yakin bahwa Fatima masih hidup.

Saat berada di Bandara Amsterdam pun, George dan Angela bahkan sempat membagi-bagikan leaflet acara Kongres Astronautika Internasional yang akan digelar di Kanada. Menurut mereka, Fatima menjadi salah satu pembicara di acara tersebut.

Pasangan itu sangat membanggakan Fatima, seorang profesional muda yang mempunyai perusahaan pembuat satelit nano.

"Dia adalah insinyur dirgantara, dia adalah ilmuwan, dia adalah orang dengan ide-ide baru dan perspektif dan pandangan baru," kata George.

Mereka menuntut dilakukannya penyelidikan ilmiah terhadap data penerbangan yang sudah dikumpulkan.

"Kami ingin penyidikan ilmiah yang lebih dengan data yang sudah dikumpulkan . Itu harus dimulai sekarang - jangan menunggu berbulan-bulan hingga kami lupa," kata mereka.

Mereka melihat ada yang ganjil di dunia penerbangan, bahkan sejak hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 bulan Maret silam.

"Mungkin tidak semuanya dilihat dari sudut pandang yang benar," kata George.

"Mungkin bukan hanya rudal (yang menjatuhkan MH17), tetapi sesuatu yang lebih dari itu. Jika memang benar itu karena rudal, dan para pemberontak yang menjatuhkan pesawat itu, mereka tentu tidak akan menyerahkan kotak hitamnya," lanjutnya.

Terlepas dari itu, mereka cukup yakin bahwa ada penumpang yang selamat, termasuk putri mereka.

"Ada kemungkinan kecil bahwa seseorang masih selamat. Orang-orang di Donetsk adalah yang pertama tiba di lokasi jatuhnya pesawat dan jika ada seseorang yang selamat, mungkin mereka menolongnya," tambah George.

George dan Angela telah datang sendiri ke lokasi jatuhnya MH17. Sepulangnya dari Ukraina, mereka singgah di Amsterdam terlebih dahulu sebelum kembali ke Australia.

Pesawat MH17 jatuh pada 17 Juli 2014 lalu. Sebanyak 298 penumpang dan kru yang ada di atas pesawat tidak ada yang selamat. Dua belas di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI). (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI