Suara.com - Tujuh situs berita palsu yang belakangan meresahkan kini berganti tampilan sejak Rabu (30/7/2014) pagi. Saat pengunjung mengakses situs palsu tersebut, pengunjung akan langsung diarahkan ke laman situs lain.
Ketika Suara.com mencoba mengakses ketujuh situs palsu itu pada Rabu sekitar pukul 07.00 WIB, ketujuhnya masih menampilkan laman seperti sejak awal situs itu muncul. Namun, ketika kembali diakses pada pukul 08.00 WIB, tampilan sudah berubah, demikian pula dengan URL-nya.
Misalnya saja saat mengakses situs berita palsu detik.com--news.com, pengunjung diarahkan ke situs lain, yakni com.decik.com. Laman situs itu menampilkan form pendaftaran "Citizen Journalism" atau jurnalisme warga yang bisa diisi oleh siapapun.
"CREATE YOUR OWN NEWS. Don't agree with the aired news on major sites on the internet? Create your own version! This is ain’t age of tyranny no more," bunyi tulisan di laman tersebut.
Terjemahan bebas dari kalimat tersebut adalah sebagai berikut.
"BUAT BERITAMU SENDIRI. Tidak sepakat dengan berita-berita yang digelontorkan situs-situs besar di internet? Buat versimu sendiri! Ini bukan lagi era tirani".
Lalu di bawahnya ada lagi tag yang menggelitik.
"It’s all yours, you can even prank your friends with your tricky news. Good luck!" yang maknanya "Semua terserah kamu, kamu bahkan bisa mengusili temanmu dengan berita tipuanmu. Semoga Beruntung!".
Di bawahnya lagi ada kolom-kolom nama, e-mail, judul berita, deskripsi berita, dan bahkan sumber berita. Ketika meng-klik kolom sumber berita (SOURCE) muncul nama 22 situs berita terkenal Indonesia.
Situs-situs tersebut antara lain Suara.com, Antaranews.com, Detik.com, Tempo.co. Liputan6.com. BeritaSatu.com, Bisnis.com. Bola.net, Goal.com, Inilah.com, JPNN.com, Kabar24.com, Kapanlagi.com, Kompas.com, Kompasiana.com, Merdeka.com, MetroTVNews.com, Okezone.com, Republika.com, Solopos.com, Tribunnews.com, Viva.co.id.