Suara.com - Puncak arus balik Lebaran 2014 di jalur Pantura maupun selatan Jawa Barat (Jabar) diprediksi akan terjadi mulai Jumat (1/8/2014) hingga Minggu (3/8/2014).
"Puncak arus balik akan terjadi mulai Jumat hingga Minggu, kami antisipasi dengan penguatan personel di lapangan, termasuk memaksimalkan penggunaan jalur alternatif," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul di Bandung, Selasa (29/7/2014).
Ia menyebutkan, gerakan arus balik dari arah timur ke barat atau ke sejumlah kota di Jabar dan DKI Jakarta akan mulai mengalir mulai Rabu (30/7/2014), baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Kami antisipasi agar gerakan arus balik tidak sampai menumpuk berbaur dengan arus wisata. Pengaturan akan dilakukan maksimal, meski hal itu sulit untuk dihindarkan di beberapa ruas jalan," kata Martinus.
Ia menyebutkan, banyaknya titik kepadatan dan antrean di sepanjang jalur mudik mengakibatkan laju kendaraan tidak terlalu deras. Selain itu kesadaran pemudik untuk berkendaraan aman dan tertib semakin meningkat.
"Pengamanan maksimal dan kesadaran pengendara di jalan raya menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di jalur mudik sekitar 20 persen," ujar Martinus.
Padahal dari sisi peningkatan jumlah arus mudik yang melintas di jalur pantura dan selatan Jabar meningkat sekitar dua persen dibandingkan pada arus balik Lebaran 2013.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, arus balik sudah diantisipasi, termasuk hambatan di sejumlah titik seperti di Jalur Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis yang terganggu amblasnya jembatan sehingga hanya bisa dilintasi satu jalur.
"Arus lalu lintas dialirkan melalui jalur Kota Tasikmalaya dan sebagian dialirkan melalui jalur Singaparna - Garut," kata Martinus
Namun di sisi lain, karakter arus balik sedikit berbeda, sebab pada saat arus balik pengendara cenderung lebih santai dan tidak terburu-buru di jalanan.