Suara.com - Salah seorang pejabat level atas intelijen Amerika Serikat (AS) di Pentagon, menyampaikan sebuah peringatan penting yang agaknya ditujukan kepada Israel, Sabtu (26/7/2014) waktu setempat.
Menurutnya, target penghancuran Hamas yang kini tengah coba dituntaskan Israel, justru ketika tercapai bisa saja berujung pada munculnya "ancaman" baru yang lebih berbahaya dan serius.
Hal itu diungkapkan oleh Letjen Michael Flynn, sosok Kepala Badan Intelijen Pertahanan AS yang segera menuntaskan kariernya. Pernyataannya itu dirilis terkait perkembangan di mana para menteri Israel mengisyaratkan tidak berminat mengakhiri aksi ofensif mereka di Jalur Gaza yang sudah berjalan 20 hari terakhir.
Sebagaimana diberitakan, setidaknya hingga hari ini sudah terdapat sebanyak 1.050 korban jiwa di pihak Palestina, dengan sebagian besar merupakan warga sipil. Sementara di kubu Israel dilaporkan sebanyak 42 prajurt dan tiga warga sipil juga tewas.
Flynn sediri menilai Hamas tidak lagi akan banyak menyulitkan, terutama karena kian kurangnya sumber daya yang membuat mereka kelelahan, meski masih bisa bersembunyi di sejumlah terowongan. Kendati begitu, dia menegaskan bahwa menghancurkan Hamas sama sekali bukan jalan keluar dari masalah ini.
"Jika Hamas dihancurkan dan menghilang, kita mungkin akhirnya malah akan berhadapan dengan sesuatu yang jauh lebih buruk. Kawasan itu akan bisa saja berada dalam situasi yang lebih berbahaya," ungkapnya, saat berbicara dalam Forum Keamanan Aspen di Colorado, AS.
"(Itu adalah) Sebuah ancaman lebih buruk yang bisa hadir di sekitar kawasan tersebut... sesuatu seperti ISIS," tambahnya, merujuk kepada kekuatan yang belakangan berkembang di wilayah Irak dan Suriah.
Hidup di wilayah pantai bergurun yang terisolir dengan 1,8 juta jiwa, di mana kemiskinan dan angka pengangguran mencapai 40 persen, warga Gaza memang senantiasa berharap perlawanan terhadap Israel pada akhirnya bisa membuka blokade yang diberlakukan Mesir dan Israel terhadap mereka. Pihak Israel sendiri yang beberapa jam lalu menyatakan siap memperpanjang 24 jam gencatan senjata, bersikeras akan tetap membongkar terowongan-terowongan dan tempat persembunyian Hamas.
Lantas, akan bagaimanakah arah perkembangan masalah ini, sekaligus konflik yang secara umum terus berkepanjangan di Timur Tengah, di mata petinggi intelijen AS itu? Flynn hanya memberi sebuah jawaban suram.
"Apakah (akhirnya) akan ada kedamaian di Timur Tengah? Rasanya tidak semasa hidupku," ujarnya singkat. [Reuters]