Suara.com - Pemudik yang menggunakan jasa kereta api memadati Stasiun Besar Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (27/7/2014) atau sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah.
Berdasarkan pantauan Antara, ada banyak penumpang yang terpaksa berdiri bahkan duduk di lantai karena kursi yang tersedia di lobi stasiun tidak cukup menampung jumlah penumpang.
"Kepadatan tersebut masih tergolong normal karena sekarang tidak ada istilah puncak arus mudik," ujar Humas Stasiun Gambir Yanti Setiawan.
Dikatakan Yanti, jumlah penumpang dihitung berdasarkan tempat duduk masing-masing, tidak ada penumpang yang berdiri sehingga rata-rata ada 12.000 penumpang yang diberangkatkan dengan 35 kereta dalam sehari.
Meskipun ada penurunan jumlah penumpang sebesar satu persen dibandingkan dengan tahun lalu, penurunan tersebut didominasi oleh infant yang dikenakan biaya sepuluh persen dari harga tiket.
Berdasarkan data yang masuk pada Minggu (27/7/2014) mulai pukul 05.15 hingga pukul 11.20 WIB, pengguna jasa kereta api di Stasiun Besar Gambir berjumlah 5.662 penumpang yang berangkat dengan 15 KA reguler dan 1 KA tambahan.
Selain 30 KA reguler yang digunakan sebagai angkutan Lebaran, PT KAI juga menyediakan lima KA tambahan di Stasiun Gambir yaitu KA Argo Dwipangga Fakultatif, KA Gumarang Lebaran, KA Purwojaya Lebaran, KA Gajayana Lebaran, dan KA Argo Lawu Fakultatif. (Antara)