Suara.com - Gencatan senjata selama 12 jam yang disepakati tentara Israel dan kelompok Hamas, pada Sabtu (26/7/2014) dimanfaatkan warga Palestina untuk mencari korban yang terperangkap dalam reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel.
Petugas medis mengatakan setidaknya 147 jenazah warga Palestina ditemukan dari puing-puing di seluruh Jalur Gaza selama gencatan senjata kemanusiaan itu. Juru bicara pelayanan darurat Ashraf al-Qudra mengatakan, mayat-mayat itu telah dibawa ke rumah sakit di utara, tengah dan selatan Gaza, serta Kota Gaza sendiri.
Penemuan suram itu menambah jumlah korban di Gaza pada hari ke-19 konflik antara Israel dan kelompok Hamas Palestina menjadi lebih dari 1.000, kata Qudra.
Di Gaza utara, tepatnya di Beit Hanun, petugas medis menemukan sedikitnya 32 mayat, bersama dengan setidaknya 13 jenazah di daerah pusat Bureij, Deir al-Balah dan Nusseirat.
"Rumah sakit Shifa Kota Gaza menerima 29 mayat dari lingkungan timur Shejaiya, Zaitun dan Tuffah, serta 11 lainnya dibawa ke rumah sakit daerah selatan Khan Yunis dan Rafah," kata Qudra menambahkan.
Ia kemudian mengumumkan lebih banyak lagi kematian dari seluruh Jalur yang diidentifikasi di rumah sakit-rumah sakit di utara dan selatan daerah kantong padat penduduk yang diduduki dan diblokade Israel itu. Gencatan senjata ini juga dimanfaatkan warga Palestina untuk berbelanja persediaan makanan, mengingat beberapa hari ke depan mereka akan merayakan hari raya Idul Fitri.
Minggu (27/7/2014) Israel sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama 24 jam ke depan. Tetapi usulan ini ditolak kelompok Hamas, selama tank-tank Israel tetap berada di Jalur Gaza. (Antara)