Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar Bidang Organsiasi dan Kaderisasi Mahyudin, menegaskan Partai Golkar sangat siap untuk menjadi oposisi pada periode pemerintahan lima tahun berikutnya.
Menurut Mahyudin, ada kemungkinan menjadi oposisi, meskipun ada sebagian kader yang tidak terbiasa menjadi oposisi dan ingin tetap berada di dalam pemerintahan.
"Yang tidak siap menjadi oposisi itu bukan Golkar tetapi perorangan. Mungkin ada kepentingan menjadi menteri," tegas Mahyudin..
Mahyudin menegaskan, memang tidak tertutup ada orang per orang dari Golkar yang tidak setuju dengan jalan oposisi.
Mantan Ketua DPD II Partai Golkar Kutai Timur dan DPD I Partai Golkar Kalimantan Timur ini menegaskan, Golkar ingin membuat sejarah baru dengan berada di luar pemerintahan alias oposisi.
Namun kata dia, meskipun menjadi oposisi, kalau kebijakan pemerintah dan program Jokowi-Jusuf Kalla memang bermanfaat untuk rakyat kita akan dukung dan apresiasi.
Sebaliknya kalau ada yang tidak sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan rakyat, maka akan kita kritik.
"Kalau menjadi oposisi mengontrol dan mengeritiknya akan lebih tajam," tegasnya.
Dalam pemilu presiden lalu, Partai Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang dinyatakan kalah oleh Komisi Pemilihan Umum. Namun, Prabowo-Hatta sudah menggugat hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi. (Antara)