Suara.com - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ingin dipusingkan dengan gugatan yang dilayangkan kubu Prabowo-Hatta ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas hasil penghitungan suara yang dilakukan Komisi Penghitungan Umum (KPU).
"Ya itu urusan Prabowo dan KPU," kata Jokowi sewaktu berkunjung ke Pasar Notoharjo, Solo, Sabtu (26/7/2014).
Katanya, Prabowo mengugat KPU, jadi dirinya merasa tidak perlu mempersiapkan diri. Namun, dia tetap menghargai keputusan Prabowo-Hatta untuk melakukan gugatan.
"Siapkan apanya. Yang digugat siapa? KPU dong. Saya ngurus apa?" terang Jokowi.
Terkait kecurangan yang dituduhkan oleh kubu Prabowo-Hatta, Jokowi memiliki pandangan yang berbeda soal hasil perhitungan KPU. Menurutnya, semua proses penghitungan KPU bisa dilihat dan transparan.
"Kita sangat hargai apresiasi pelaksaaan pemilu sekarang. Kita harus ngerti betul. KPU sangat terbuka. Orang bisa kontrol, awasi, C-1 dibuka. Bisa cek satu persatu. Seperti itu nggak pernah ada di pemilu sebelumya," kata Jokowi.
Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) ditetapkan KPU sebagai presiden-wapres terpilih mengalahkan Prabowo-Hatta dengan raihan 70.997.833 suara atau 53,15 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta meraih 62.576.444 suara atau 46,85 persen dari 33 provinsi ditambah 130 panitia pemilihan luar negeri (PPLN) yang tersebar di 96 negara. Selisih raihan keduanya mencapai 8.421.389.