Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak menyangka dirinya menjadi presiden terpilih berdasarkan hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di kampung halamannya, Solo, Jawa Tengah, Jokowi menceritakan secuplik kisahnya sebelum menjadi orang nomor satu di Republik ini.
"Kita lahir di bantaran sungai, kita sudah merasakan bagaimana tidak enaknya hidup susah," kata Jokowi saat berkunjung ke Pasar Notoharjo, Solo, Sabtu (26/7/2014).
Jokowi mengatakan, semua orang bisa saja bermimpi menjadi seorang pemimpin. Menurutnya, itu merupakan hal yang wajar dan justru bisa menjadi motivasi.
"Saya kira semua orang, miskin atau kaya, saya kira boleh-boleh saja punya mimpi jadi Wali Kota, Gubernur atau malah presiden," katanya.
Namun, Jokowi mengaku tidak pernah bermimpi jadi presiden. Semuanya berjalan dengan sendirinya hingga akhirnya amanah tersebut diberikan kepadanya.
"Tapi kalau saya, bener-bener ngga pernah mimpi jadi Wali Kota, Gubernur atau presiden. Tidak pernah bermimpi," tuturnya.
Dengan amanah yang diberikan, Jokowi mengatakan akan melakukan perubahan. Dia ingin, tidak ada lagi masyarakat yang merasa kesulitan seperti yang dia rasakan dahulu.
"Paling penting di bidang ekonomi dilakukan pemerataan, tidak hanya pertumbuhan, tapi juga pemerataan. Juga (pemerataan) kebutuhan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan," katanya.
Jokowi mudik menjelang Lebaran ke Solo, Jawa Tengah, sejak Jumat hingga Minggu, 25-27 Juli 2014.
Pada Sabtu siang, Jokowi, dia mampir ke Pasar Notoharjo, Solo untuk mengenang proses pembuatan pasar ini saat dia menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Kepulangannya ke Solo ini merupakan pertama kalinya setelah dia menjadi Presiden terpilih. Dia pun menyempatkan diri untuk bertemu keluarga dan sungkem dengan ibundanya, Sudjiatmi. Pada kesempatan itu, Jokowi pun mendapatkan wejangan.
"Jangan berubah. Kerja yang baik. Pesan-pesan yang sederhana tapi kalau dimaknai secara dalam," katanya.