Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mudik menjelang Lebaran ke Solo, Jawa Tengah, sejak Jumat hingga Minggu, 25-27 Juli 2014. Pada Sabtu siang, Jokowi mampir ke Pasar Notoharjo, Solo untuk mengenang proses pembuatan pasar ini saat dia menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Ini Pasar Notoharjo, 8 tahun dipindahin dari taman di Banjarsari, di Jalan Legi, itu dulu kotor dan kumuh, kita pindahkan, dan perlu waktu 7 bulan," kata Jokowi di Pasar Notoharjo.
Pemindahan ini, diakui Jokowi tidak mudah. Sebab, dia sempat mendapat protes, bahkan ancaman acungan bambu runcing dari pedagang kaki lima yang akan dipindahkan.
"Ya kita lakukan pendekatan terus-terus, lebih dari 50 kali, akhirnya pindah," kata Jokowi.
Mereka mau pindah, cerita Jokowi, dengan jaminan peningkatan omset. Namun, Jokowi hanya meminta mereka berserah diri kepada Tuhan.
"Pada minta jaminan, 'Pak di tempat baru omset kami tidak turun', 'hidup kami lebih baik'. Ya saya sampaikan, rezeki itu yang atur Allah, dan sekarang berapa omsetnya, berapa kali lipat? Nggak tahu saya," ceritanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Notoharjo, Ferry Setiawan, yang ikut perbincangan ini menyatakan dirinya bangga dengan pembenahan pasar yang dilakukan Jokowi kala menjabat menjadi Wali Kota. Dia mengatakan, dengan pemindahan ini dirinya medapatkan omset delapan kali lipat.
"Ya bagus sekarang, ini kan sudah diiklankan di media, jadi ramai. Dulu pendapatan saya cuma 7-8 juta, sekarang sudah 75 juta lebih," kata dia.