Anies: Yang Terpenting Memahami Kedewasaan Berdemokrasi

Sabtu, 26 Juli 2014 | 13:20 WIB
Anies: Yang Terpenting Memahami Kedewasaan Berdemokrasi
Tim sukses pasangan Jokowi-JK, Anies Baswedan. [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Anies Baswedan mengingatkan pentingnya pemahaman akan kedewasaan dalam berpolitik. Hal ini disampaikannya, agar siapa pun yang terlibat dalam pesta demokrasi dapat menghormati setiap langkah yang dilakukan untuk mewujudkan demokrasi. Termasuk di dalamnya segala hal yang berkaitan secara tidak langsung, seperti survei dan quick count.

"Saya rasa yang terpenting sekarang adalah memahami kedewasaan berdemokrasi, termasuk hal yang berhubungan dengannya, seperti hasil survei yang menerapkan metodologi dengan benar," kata Anis, dalam diskusi di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (26/7/2014).

Sementara, mengomentari gugatan yang dilancarkan oleh kubu Prabowo-Hatta ke Mahkamah Konstitusi (MK), Anies mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat langsung dalam masalah tersebut. Sebab menurutnya, hal tersebut adalah masalah (penggugat) dengan KPU.

Meski begitu, Anies mengaku setuju saja dengan pernyataan Prabowo Subianto yang menyatakan tidak mau menyerah. Asalkan menurutnya, tujuan tidak menyerah itu adalah demi kesejahteraan bangsa, serta bukan ambisi untuk menang.

"Ya, kata menyerah memang tidak ada, tetapi asal untuk kemajuan bangsa. Itulah kedewasaan berdemokrasi yang sebenarnya," ujar Rektor Universitas Paramadina tersebut.

Oleh karena itu, Anies pun menyarankan untuk tidak mengansumsikan segala sesuatu dengan kesempurnaan. Karena menurutnya, segala sesuatu itu pasti masih ada kekurangannya, meskipun dia mengakui bahwa semua masyarakat juga pasti menginginkan pemerintahan yang efektif.

"Zero error itu tidak mungkin. Ya, walaupun masyarakat menginginkan hal tersebut. Kalau tidak percaya dengan sampel, jangan periksa darah di lab. Tunggu periksa semua darah dulu, baru percaya (hasilnya)," tutupnya sambil memberikan analogi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI