Suara.com - Presiden Prancis Francois Hollande mengungkapkan kotak hitam pesawat Air Algerie yang jatuh di Mali telah ditemukan. Kecelakaan pesawat tersebut menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 118 orang.
"Kepingan-kepingan pesawat terkumpul di satu kawasan kecil tapi masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan," ujar Hollande kepada wartawan, Jumat (25/7/2014) waktu setempat.
Hollande menambahkan, tentara Prancis yang berada di lokasi jatuhnya pesawat telah memulai penyelidikan awal.
"Sungguh menyedihkan tak ada yang selamat," kata Hollande.
Tim penyelidik menduga cuaca buruk menjadi penyebab jatuhnya penerbangan pesawat Air Algerie. Pesawat MD-83 McDonnell Douglas tersebut hancur berkeping-keping setelah membentur tanah, Kamis (24/7/2014) pagi. Hasil penyelidikan ini mengindikasikan pesawat jatuh bukan disebabkan sebuah serangan.
Awalnya, jumlah korban tewas yang diumumkan 116 orang, namun kemudian bertambah menjadi 118 orang setelah manifes penumpang akhir dikeluarkan. Dari jumlah tersebut, 51 warga Prancis termasuk di antara korban yang meninggal.
Sementara itu, otoritas Mali menyatakan pihaknya membuka penyelidikan internasional atas penerbangan AH5017 yang jatuh kurang dari satu jam setelah meninggalkan ibu kota Burkinabe, Ouagadougou dengan tujuan Aljier. Otoritas penerbangan kehilangan kontak hanya beberapa saat setelah pilot meminta mengubah jalur karena ada badai. (Reuters)