Israel dan Palestina Setujui Gencatan Senjata 12 Jam

Sabtu, 26 Juli 2014 | 08:38 WIB
Israel dan Palestina Setujui Gencatan Senjata 12 Jam
Asap membubung di kawasan utara Jalur Gaza, usai sebuah serangan pasukan Israel, Jumat (25/7/2014). [Reuters/Ronen Zvulun]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak Israel dan Palestina dilaporkan telah sama-sama menyetujui adanya gencatan senjata sejenak atas permintaan PBB. Gencatan senjata demi aksi kemanusiaan itu akan dimulai pada Sabtu (26/7/2014) pagi waktu setempat, yang oleh sejumlah pihak dinilai bisa mengawali langkah gencatan senjata jangka panjang.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka akan menghentikan serangan mulai pukul 08.00 waktu setempat (pukul 12.00 WIB), namun masih akan terus menyisir terowongan-terowongan yang diduga digunakan kaum militan. Sementara Hamas, melalui seorang juru bicaranya, juga mengatakan bahwa pihaknya beserta seluruh faksi di Palestina telah setuju dengan usulan itu, di mana para pejuang akan menurunkan senjata.

Sebelumnya, pertempuran sendiri masih berlanjut semalaman, sementara Menlu AS John Kerry yang sudah berada di kawasan itu mencoba melakukan beberapa inisiatif untuk menghentikan pertikaian. Laporan terakhir dari Gaza, lima warga kembali tewas akibat serangan Israel, yang membuat total korban sejauh ini mencapai 865 orang dengan sebagian besarnya adalah warga sipil.

Sebelumnya pula, sejumlah roket dilaporkan meluncur dari Gaza, yang memicu sirine di sebagian besar kawasan selatan dan pusat Israel. Tak ada korban jiwa maupun luka yang dilaporkan, di mana sebagian besar roket berhasil diatasi oleh sistem Iron Dome Israel.

Israel sendiri pada Jumat juga sudah kembali menolak usulan internasional untuk dilakukannya gencatan senjata yang lebih permanen. Namun sementara itu, Kerry yang berada di Kairo, menyatakan bahwa sejauh ini belum ada proposal perdamaian resmi yang diajukan.

Kerry juga mengatakan bahwa masih ada beberapa perbedaan terkait terminologi gencatan senjata tersebut. Meski begitu, dia mengaku yakin akan ada satu kerangka yang berhasil. Dia juga mengatakan bahwa perkembangan serius telah dicapai, kendati masih banyak yang harus dilakukan.

Upaya-upaya perdamaian di meja perundingan masih akan berlanjut Sabtu ini di Paris, Prancis, di mana diagendakan sebuah pertemuan penting terkait Israel-Palestina. Prancis akan menjadi tuan rumah pertemuan sejumlah diplomat AS, Inggris, Jerman, Italia, Turki, Qatar, serta Uni Eropa, guna membahas masalah ini. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI