Mesir Tangkap Tersangka Perampok Mahasiswi Indonesia

Suwarjono Suara.Com
Jum'at, 25 Juli 2014 | 19:48 WIB
Mesir Tangkap Tersangka Perampok Mahasiswi Indonesia
Ilustrasi perampok. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat keamanan Mesir menangkap tersangka perampok dua mahasiswi Universitas Al Azhar dari Indonesia yang menyebabkan salah satu mahasiswi itu meninggal dunia akibat melompat dari mikrolet di tempat perampokan.

Tiga tersangka pelaku perampokan telah ditangkap termasuk pemilik kedai telepon genggam (HP) bekas yang diduga sebagai penadah HP curian, kata Kepala Keamanan New Cairo, Jenderal Aly Ad Damardash, Kamis.

Dua mahasiswi Indonesia yang menjadi korban perampokan tersebut adalah Rizqana Mursyidah (25) --yang mengalami luka bacok di tangannya, dan almarhumah Gusti Rahma Yeni (23), yang jenazahnya telah dikuburkan di kampung halamannya di Batipuh Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Selasa (22/7).

Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo, Windratmo Suwarno, yang dikonfirmasi ANTARA membenarkan penangkapan tersangka pelaku perampokan tersebut.

"Korban (Rizqana Mursyidah) masih trauma sehingga tidak bersedia dipertemukan dengan pelaku yang ditangkap, namun para tersangka mengakui perbuatan mereka," kata Windratmo, Jumat (25/7/2014).

Penangkapan tersebut terjadi hanya sepekan setelah kejadian tragis itu pada Kamis (17/7) silam, sesuai janji pihak keamanan yang menyatakan akan menangkap pelaku sesegera mungkin.

Publik Mesir termasuk Syeikh Agung Al Azhar Prof Dr Ahmed At Tayeb dan Rektor Universitas Al Azhar Prof Dr Osama Al Abed serta para Duta Besar ASEAN mendesak pihak keamanan untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi dan pihak Al Azhar menyatakan akan terus mengawal kasus tersebut hingga ke meja hijau dan menghukum setimpal para pelakunya.

Peristiwa naas itu terjadi pada Kamis (17/7) malam, seusai kedua korban hendak kembali ke asrama Al Azhar dengan naik kendaraan umum, mikrolet, setelah menghadiri acara buka bersama dengan rekan sejawat mereka di Distrik Madinat Nasr, Kairo Timur, sekitar pukul 20.30.

Menurut penuturan Rizqana Mursyidah, saat mereka naik ke dalam mikrolet, kendaraan umum yang oleh warga setempat disebut "tramco", itu terdapat tiga pria muda termasuk supirnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI