Suara.com - Seorang lelaki di Alabama, Amerika Serikat meradang saat mengetahui dirinya tak lagi memiliki penis usai sebuah operasi sunat. Lelaki itu menuduh para dokter bedah mengamputasi penisnya tanpa seizinnya.
Lelaki itu mengatakan, dirinya hanya mengikuti operasi sunat biasa. Namun, betapa terkejutnya dia saat sadar dan tidak lagi menemukan organ vitalnya itu.
Si lelaki dan istrinya pun kini menuntut dua dokter yang mengoperasinya sekaligus rumah sakitnya, yakni Pusat Medis Princeton Baptist.
Sebagian tuntutannya berbunyi: "Saat penggugat... terbangun dari prosedur yang disebut di atas, penisnya sudah diamputasi. Penggugat mengklaim, sebelum prosedur itu dilakukan pada bulan Juni, mereka "tidak pernah memberikan persetujuan untuk mengamputasi penis secara sebagian maupun keseluruhan".
Si lelaki juga mengaku bahwa dirinya tidak pernah diberikan penjelasan medis soal alasan dokter mengamputasi penisnya. Tidak pula ia diberitahu apakah prosedur sunat bisa berakibat pada amputasi.
Sebagai akibatnya, lelaki itu mengaku merasakan sakit yang sebenarnya tidak perlu dialami. Ia juga terpaksa tinggal lebih lama di rumah sakit untuk pemulihan. Sang istri pun mengaku dirugikan secara finansial karena cedera yang dialami suaminya. (Mirror)