Jokowi Adopsi Lelang Jabatan untuk Isi Kursi Kabinet

Siswanto Suara.Com
Kamis, 24 Juli 2014 | 21:27 WIB
Jokowi Adopsi Lelang Jabatan untuk Isi Kursi Kabinet
Joko Widodo dan Jusuf Kalla di atas kapal layar, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta (suara.com/Bagus Santosa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Model lelang jabatan yang diterapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dinilai sukses untuk menjaring orang-orang berkompetensi untuk mengisi jabatan-jabatan strategis di struktur pemerintahan Jakarta.

Tak heran bila kemudian model tersebut akan diadopsi Jokowi -- yang sekarang menjadi Presiden RI terpilih hasil Pilpres 2014, -- untuk mengisi kabinet pemerintahan periode 2014-2019.

"Iya kurang lebih seperti itu," kata Jokowi usai menghadiri acara buka puasa bersama di rumah Menteri Kordinator Perekonomian Chairul Tandjung, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (24/7/2014) petang.

Jokowi menegaskan bahwa orang-orang yang akan ia pasang menjadi menteri dan jabatan-jabatan strategis lainnya nanti harus memiliki kompetensi, leadership yang kuat, kemampuan manajerial yang baik, paham manajemen administrasi kepemerintahan, bersih dari korupsi, dan mau melayani masyarakat.

Namun, untuk sekarang, komposisi latar belakang antara kalangan profesional dan kader, belum ditentukan. Saat ini, tim khusus atau tim transisi pemerintahan tengah fokus menggodok para kandidat.

"Bisa 20-80 bisa 70-30 bisa 90-10 ini belum ini baru kemarin. Kamu sudah tanya detail gimana saya jawabnya. Nanti kalau tim transisi sudah siap," ujarnya.

"Kita nggak pakai murni atau nggak murni (profesional), yang penting (kerjanya) profesional. Jangan dipisah-pisah antara partai dan partai. Harus konsentrasi terhadap kabinet," Jokowi menambahkan.

Terkait dengan polling calon menteri yang beredar di media sosial, Jokowi mengatakan itu merupakan masukan dari publik, bukan calon menteri yang sudah ditetapkan. Kendati demikian, tidak tertutup kemungkinan nama-nama yang direkomendasikan masyarakat bisa terpilih.

"Itu kan tadi saya sampaikan. Itu hanya masukan-masukan. Namanya mau seribu, lima ratus, lima ribu ya nggak apa-apa," kata Jokowi.

Disinggung apakah dalam acara buka puasa tadi ada pembicaraan tentang formasi koalisi partai? Secara diplomatis, Jokowi mengatakan, "Ya cuma makan-makan saja."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI