Suara.com - Ribuan orang berpakaian putih-putih berkonvoi di Amsterdam, Rabu (24/7/2014), untuk menyatakan belasungkawa dan mengenang arwah 298 orang penumpang serta awak penerbangan Malaysia Airlines MH17.
Pawai duka cita itu dilakukan pada hari perkabungan nasional di Belanda, yang merupakan korban paling banyak, yakni 193 orang dalam pesawat Boeing 777 yang ditembak jatuh di atas Ukraina pekan lalu.
"Sangat penting untuk datang bersama, berkumpul dan memperlihatkan kebersamaan, berbagi kesedihan dengan keluarga dan teman-teman kami," kata Leon (35) yang mengenakan kaus oblong warna putih.
"Dan penting bagi semua orang untuk mengenakan busana putih, warna harapan yang artinya kami memandang masa depan," sambungnya lagi.
Orang-orang tersebut melepaskan balon-balon putih ke atas langit malam di Amsterdam.
Pesawat jet Boeing itu dalam penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur di Malaysia, Kamis malam ketika ditembak jatuh di atas wilayah Ukraina yang dikuasai oleh gerilyawan.
Intelijen Amerika Serikat yakin bahwa para gerilyawan itu salah menembak pesawat itu di udara dengan roket permukaan udara.
"Sangat mengherankan bahwa pada tahun 2014, sebuah pesawat penumpang bisa ditembak jatuh oleh roket. Saya berharap mereka bisa memberi penerangan akan semua ini," kata Tim (35).
Jenazah-jenazah pertama yang ditemukan dari lokasi jatuhnya pesawat telah tiba di Belanda, Rabu untuk diidentifikasi.
"Siapa saja bisa berada di dalam pesawat itu, saya, istri, anak, teman atau siapa pun," kata Martin, warga Agentina yang bermukim di Belanda. (AFP)