Suara.com - Presiden Taiwan Ma Ying-jeou menyatakan turut berduka atas peristiwa jatuhnya pesawat maskapai TransAsia Airways di Pulau Penghu, Taiwan, hari Rabu (23/7/2014).
"Ini adalah hari yang menyedihkan dalam sejarah penerbangan Taiwan, seluruh Taiwan berduka," kata Ma Ying-jeou seperti dikutip China Business Journal.
Presiden berjanji akan mendukung dan membantu para korban, baik korban tewas maupun korban luka-luka.
Seperti dilansir Reuters, mengutip informasi dari Dinas Aeronautika Sipil Taiwan, sebanyak 47 orang dipastikan tewas dalam peristiwa tersebut. Sementara itu 11 lainnya terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit. Sebelumnya, pihak berwajib setempat mengatakan ada 51 orang yang tewas.
Pesawat mengangkut 54 penumpang dan 4 kru. Belum jelas apa penyebab jatuhnya pesawat, namun diduga pesawat jatuh akibat cuaca buruk. Pesawat menghantam dua buah bangunan di lokasi. Menurut pihak berwajib, gedung tersebut sedang tidak berpenghuni.
Sedikitnya 100 petugas pemadam kebakaran, 125 personel militer dan 25 polisi diterjunkan ke lokasi untuk membantu penanganan.
Pesawat turboprop ATR-72 yang berkapasitas 70 penumpang itu jatuh di luar Bandara Magong sekitar pukul 7.00 waktu setempat. Pesawat bernomor penerbangan GE 222 lepas landas dari Kaohsiung dan dijadwalkan mendarat di Magong setelah melakukan penerbangan selama 35 menit. (Reuters/Xinhua/CNA)