Parpol Malaysia Ini Sebut Tragedi MH17 "Hukuman dari Tuhan"

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 23 Juli 2014 | 19:49 WIB
Parpol Malaysia Ini Sebut Tragedi MH17 "Hukuman dari Tuhan"
Petugas mengevakuasi korban pesawat Malaysia MH17 di desa Hrabove, Donetsk, Ukraina, Minggu (20/7). [Reuters/Maxim Zmeyev]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang tokoh partai politik di Malaysia mengeluarkan pernyataan mengejutkan soal tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17. Salah seorang tokoh Parti Islam Se-Malaysia (PAS) Ahmad Tarmizi Sulaiman mengatakan, tragedi MH17 merupakan "hukuman dari Tuhan".

Menurut lansiran News.com.au, mengutip informasi dari sumber-sumber di Malaysia, direktur informasi Kepemudaan PAS wilayah Kedah tersebut menuding alkohol yang disuguhkan dalam penerbangan dan pakaian para pramugari pesawat merupakan hal-hal yang berlawanan dengan Agama Islam.

Tarmizi mengatakan, pelanggaran terhadap peraturan-peraturan Islam yang dilakukan Malaysia Airlines membuat "Tuhan menumpahkan murkanya kepada pesawat-pesawat mereka".

Namun, Tarmizi tak lupa mengungkap kesedihan dan belasungkawanya kepada korban dan anggota keluarga mereka. Lelaki itu juga mengatakan, sudah saatnya bagi pemerintah dan pengelola senior maskapai Malaysia Airlines untuk "meninjau masalah yang menimpa MAS dari hal-hal yang mendasar terlebih dahulu, elemen Ketuhanan dan ciptaannya".

"Terbang dengan pesawat MAS tidak membuat para penumpangnya merasa terbang bersama pesawat yang dikelola oleh negara penyelenggara kompetisi baca Quran tahunan, dan memenangkannya," ujar Tarmizi.

Pernyataan Tarmizi tersebut menuai beragam reaksi. Sebagian menyebutnya tidak mewakili pandangan mayoritas warga Muslim Malaysia.

Ada yang menudingnya hanya membuat sensasi dengan mengungkap hal semacam itu.

"Memalukan ada sebagian orang yang mencoba mendapat ketenaran belaka dari kematian 298 orang di atas pesawat MAS MH17," kata seorang politisi Partai MCA, seperti dikutip dari laman The Rakyat Post.

Pendapat senada juga disampaikan seorang mantan menteri Malaysia. Sang mantan menteri mengatakan, sangat tidak pantas untuk memanfaatkan kesedihan orang lain untuk kepentingan politis. (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI