Kebrutalan Penembak Jitu Israel Terekam Kamera

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 23 Juli 2014 | 13:43 WIB
Kebrutalan Penembak Jitu Israel Terekam Kamera
Seorang tentara Israel memegang senjata di luar Jalur Gaza. (Reuters/Ronen Zvulun)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pemuda Palestina diduga tewas tertembak penembak jitu Israel saat dirinya sedang mencari jenazah keluarga di antara reruntuhan bangunan di Kota Gaza. Detik-detik saat ia tertembak terekam melalui sebuah kamera video.

Pada bagian pertama video tampak si pemuda berkaos hijau sedang mengevakuasi seorang lelaki di atas tandu. Kemudian, di bagian kedua, lelaki itu terlihat hendak mencari seorang korban di antara puing-puing bangunan.

Si pemuda tidak sendiri. Ia bersama seorang perempuan dan seorang lelaki lain yang memegang kamera. Mereka sempat memanggil-manggil nama anggota keluarga mereka yang diduga tertimbun di bawah puing.

Namun, hanya selang beberapa saat terdengar suara letusan senjata. Si pemuda pun tumbang di atas tumpukan puing. Dalam rekaman, tampak tangannya berlumuran darah, tetapi di pemuda masih bergerak.

Menurut keterangan kru televisi dari Gerakan Solidaritas Internasional Pro-Palestina, si pemuda tertembak dua kali.

"Penembak jitu Israel mengenainya di bagian pinggang, lalu dia terjatuh. Dan saya mulai bertanya padanya 'dapatkan Anda bergerak?' Namun dia bilang 'tidak, saya tidak bisa bergerak, darahku mengalir ke mana-mana'," katanya.

Kemudian, terdengar letusan senjata kembali dan si pemuda langsung lemas dan tidak bergerak.

"Saya rasa peluru mengenai tubuhnya dekat jantung, karena dia sekarat di depan mata kami," lanjut si kru.

Sayang, para aktivis tidak bisa berbuat apa-apa, karena takut menjadi sasaran tembak juga.

Video yang belum bisa diverifikasi kebenarannya itu diklaim diambil di kawasan Shijaiyah. Kawasan itu disebut Israel sebagai lokasi peluncuran roket-roket Hamas.

Konflik terparah yang lima tahun terakhir antara Israel dan Palestina kini dikabarkan telah menewaskan 600 orang. Sebagian besar dari korban adalah warga sipil. Sebanyak 120 di antaranya adalah anak-anak. (Mirror)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI