Malaysia Serahkan Kotak Hitam MH17 ke Penyelidik Belanda

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 23 Juli 2014 | 09:16 WIB
Malaysia Serahkan Kotak Hitam MH17 ke Penyelidik Belanda
Mahasiswa berkumpul mengelilingi nyala lilin yang dibentuk seperti gambar pesawat dan tulisan MH17. (Antara/Reuters/Stringer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim penyelidik Malaysia secara resmi menyerahkan kotak hitam pesawat Malaysia Airlines MH17 kepada tim penyelidik dari Belanda.

“Dua kotak hitam sudah diserahkan kepada tim penyelidik dari Belanda yaitu Dutch Safety Board (OVV) yang memimpin penyelidikan internasional kasus jatuhnya MH17 di Ukraina,” kata pejabat Kementerian Luar Negeri Belanda.

Kotak hitam tersebut berisi rekaman data pesawat MH17 yang ditembak jatuh oleh kelompok pemberontak pada Kamis (17/7/2014) lalu. Setelah proses serah terima itu, tim penyelidik dari Belanda akan mengirim kotak hitam itu ke Farnborough di Inggris agar data yang ada bisa diunduh.

“Para ahli dari sejumlah negara, termasuk dari OVV akan menemani kotak hitam itu ke Farnborough untuk membantu proses penyelidikan,” kata pejabat tersebut.

Tim penyelidik dari Belanda memimpin proses penyelidikan internasional jatuhnya MH17 karena Ukraina tidak mempunyai otoritas di lokasi tempat jatuhnya pesawat. Lokasi itu merupakan wilayah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak pro Rusia.

193 warga Belanda tewas dalam musibah yang dialami pesawat Malaysia Airlines MH17. Pesawat itu mengangkut 298 penumpang dan kru ketika ditembak jatuh, pekan lalu.

Intelijen Amerika Serikat mendapatkan temuan baru tentang jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah utara, Ukraina, Kamis (17/7/2014) lalu. Menurut salah satu anggota intel, rudal yang membuat MH17 meledak di udara itu dilepaskan oleh salah satu anggota kelompok pemberontak yang belum berpengalaman.

Temuan lain menyebutkan, rudal itu diluncurkan oleh kelompok pemberontak. Namun, belum diketahui siapa orang yang menekan tombol peluncuran rudal tersebut.

“Salah satu alasan yang paling masuk akal adalah, jatuhnya MH17 karena musibah. Rudal itu diluncurkan oleh anggota kelompok pemberontak yang belum berpengalaman dalam menggunana sistem yang memerlukan keahlian dan juga pelatihan,” ujar anggota intel tersebut. (AFP/CNA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI