Ini Beda Pidato Prabowo dengan Politisi Negeri Seberang (Bagian 2)

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 23 Juli 2014 | 07:00 WIB
Ini Beda Pidato Prabowo dengan Politisi Negeri Seberang (Bagian 2)
Dari kiri ke kanan: Prabowo Subiyanto, Al Gore, Hillary Clinton, John McCain. (Suara.com/Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dan saya ingin mengawali hari ini untuk mengungkapkan betapa berterimakasihnya saya kepada Anda semua, kepada semua yang telah menumpahkan hati dan harapan pada kampanye ini, yang rela datang dari jauh, yang rela berbaris di tepian jalan melambaikan cenderamata, yang menggalang dana, mengetuk satu pintu ke pintu lain, menelpon, berbicara, terkadang sampai berdebat dengan teman dan tetangga, yang mengirim surat elektronik, yang menyumbangkan banyak dana, untuk para ayah dan para ibu yang datang ke acara kami, yang memanggul anak gadisnya dan berbisik di telinganya "Lihatlah, kamu bisa menjadi siapapun yang kamu inginkan"," ujar Hillary.

Para relawan pendukungnya pun tidak terlupakan sama sekali.

"Dan kepada staf, relawan, dan pendukung saya yang luar biasa - terima kasih atas kerja keras kalian. Terima kasih untuk mengorbankan segalanya, meninggalkan sekolah atau pekerjaan, bepergian ke tempat-tempat baru, terkadang sampai berbulan-bulan. Dan terima kasih untuk keluarga kalian semua, karena pengorbananmu adalah pengorbanan mereka juga. Kalian semua ada untuk saya dalam setiap langkah saya," kata Hillary

Sikap legowo juga ditunjukkan John McCain, kandidat capres dari Partai Republik yang dikalahkan Obama dalam Pemilu Presiden AS tahun 2008. Meski kalah, McCain justru mendesak pendukungnya untuk bersatu dan mendukung Obama yang terpilih.

"Saya mendesak semua rakyat Amerika... Saya mendesak semua rakyat Amerika yang mendukung saya untuk bergabung dengan saya, bukan hanya memberi selamat padanya (Obama), namun memberikan upaya terbaik kita untuk menjembatani perbedaan yang ada demi mewujudkan kemakmuran, mempertahankan keamanan negeri, dan mewariskan kepada anak cucu kita, negara yang lebih kuat dan lebih baik," kata McCain kala menyampaikan pidato kekalahannya.

Sosok seorang negarawan sejati juga ia tunjukkan saat tidak menyalahkan pendukungnya atas kekalahannya.

"Kita telah berjuang, kita berjuang semampu kita. Dan meski kita kalah, kesalahan ada pada diri saya, bukan kalian," kata McCain merendah.

McCain menekankan kerjasama adalah langkah terbaik yang harus diambil, ketimbang terus larut dalam kekecewaan.

"Itu normal. Itu normal, malam ini, untuk merasa kecewa. Namun besok, kita harus meninggalkan itu dan bekerja sama untuk memajukan negeri kita," katanya kala itu.

Baca juga bagian sebelumnya: Ini Beda Pidato Prabowo dengan Politisi Negeri Seberang (Bagian 1)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI