Suara.com - Sepak terjang Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dinilai semakin menyulitkan Partai Golkar. Keikutsertaan Aburizal mendampingi Prabowo Subianto ketika jumpa pers menolak hasil pemilu presiden di Rumah Polonia, Selasa (22/7/2014), menimbulkan kemarahan sebagian kader partai berlambang beringin.
"ARB telah menjerumuskan Golkar ke dalam jurang," kata Ketua Koordinator Pusat Eksponen Tri Karya Golkar, Zainal Bintang, menanggapi keikutsertaan Aburizal mendampingi Prabowo, kepada suara.com, Rabu (23/7/2014).
Menurut Bintang, tindakan Prabowo tersebut dinilai banyak kalangan sangat emosional dan cenderung memprovokasi pendukungnya supaya larut dalam emosi negatif tersebut yang berpotensi memantik kerusuhan di level massa.
Yang disesalkan oleh masyarakat, kata Bintang, kenapa Prabowo baru menyatakan menarik diri setelah mengetahui dirinya kalah dalam proses perhitungan suara di KPU.
"Sebagai Ketua Koordinator Pusat Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, atas nama kader-kader Golkar meminta ARB segera mengundurkan diri," kata Bintang.
"ARB mundur saja sekarang, tidak perlu tunggu Munas," Bintang menambahkan.
Menurut Bintang, saat ini posisi Golkar dalam keadaan terancam dan berposisi genting. Hal ini selaras dengan bunyi AD/ART Golkar. "Maka Munaslub harus memenuhi syarat dan bisa digelar," imbuh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR itu.
Bintang mengaku Posko Eskponen Ormas Tri Karya Golkar di Teluk Betung 45 A di Jakarta Pusat, kebanjiran SMS, email, maupun kunjungan pengurus DPD I Provinsi yang mendesak dilaksanakan Munas Golkar secepatnya.
Yang dipertanyakan kader Golkar, kenapa ARB lebih sibuk daripada Hatta Rajasa yang jelas-jelas adalah cawapresnya Prabowo. Sedangkan Hatta sendiri tidak menghadiri acara itu. "Tapi kok ARB yang pameran kerajinan, cawe-cawe bersama Sekjen Golkar," kata Bintang menyindir ARB.