Suara.com - Koalisi Merah Putih yang digagas partai politik pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diyakini tidak akan bertahan lama. Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya mengatakan, tiga parpol yang menjadi bagian dari Koalisi Merah Putih kemungkinan besar akan hengkang apabila Prabowo-Hatta dinyatakan kalah dalam pemilu presiden.
Menurut Yunarto, tiga parpol yang akan keluar dari koalisi Merah Putih adalah Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional. Kata dia, tiga parpol itu sudah terbiasa berada dalam lingkaran kekuasaan sehingga sangat sulit untuk memaksa mereka untuk berada di luar pemerintahan.
“Apalagi Golkar, mereka kan sangat pragmatis, pemilu 2009 menjadi contoh ketika Golkar yang bersaing dengan Demokrat akhirnya masuk dalam pemerintahan. Karena memang sistem presidensial yang diterapkan di kita tidak mengenal namanya oposisi dan juga tidak ada namanya koalisi yang permanen. Karena itu, saya tidak yakin Gerindra bisa mempertahankan koalisi,” ujar Yunarto melalui sambungan telepon kepada suara.com, Selasa (22/7/2014).
Yunarto menambahkan, tidak ada ikatan yang kuat yang bisa menjamin parpol pendukung Prabowo-Hatta untuk tetap bertahan dalam Koalisi Merah Putih. Menurut dia, parpol yang kemungkinan akan tetap bertahan dalam koalisi Merah Putih kemungkinan hanya Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Yunarto menambahkan, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah membentuk koalisi parpol pendukung pemerintah yaitu Sekretariat Gabungan (Setgab). Namun, koalisi itu juga tidak berjalan dengan lancar. Karena itu, koalisi merah putih kemungkinan akan mengalami nasib yang sama seperti Setgab.