Suara.com - Kelompok pemberontak pro Rusia menyerahkan dua kotak hitam pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di wilayah utara Ukraina, Kamis lalu kepada Malaysia. Penyerahan dua kotak hitam itu akan dilakukan, Selasa (22/7/2014).
Selain itu, kelompok pemberontak juga sepakat untuk melakukan gencatan senjata di radius 10 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat MH17. Gencatan senjata itu membuat tim investigasi internasional bisa memasuki wilayah tersebut.
“Kami memutuskan untuk menyerahkan dua kotak hitam itu kepada ahli dari Malaysia,” kata Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk, Alexander Borodai.
Tim ahli dari Malaysia kemudian menandatangani protokol dengan kelompok pemberontak sebelum dua kotak hitam yang berwarna oranye itu diserahterimakan.
“Atas nama pemerintah Malaysia, saya berterima kasih kepada pemerintah Republik Rakyat Donetsk yang memberikan dua kotak hitam MH17 yang merupakan milik Malaysia,” kata salah satu tim ahli dari Malaysia.
Tim ahli menyebutkan, dua kotak hitam itu tidak mengalami kerusakan parah. Kata dia, salah kotak hitam berisi percakapan di kokpit dan kotak hitam lainnya berisi rekaman data penerbangan.
Namun, belum bisa dipastikan apakah dua kotak hitam itu bisa berguna untuk mengetahui apa yang terjadi selama penerbangan MH17. Pesaewat MH17 ditembak jatuh oleh rudal Buk pada Kamis lalu. Pelaku penembakan diduga kelompok pemberonta pro Rusia di Ukraina. (AFP/CNA)