Ini Alasan Jakarta Tidak Gelar Operasi Yustisi

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 21 Juli 2014 | 17:47 WIB
Ini Alasan Jakarta Tidak Gelar Operasi Yustisi
Sejumlah warga mudik melalui terminal Poris Plawad, Tangerang, Banten, Minggu (20/7). [Antara/Lucky R]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Jakarta rupanya sekarang sudah percaya diri bukan lagi menjadi sasaran dan tidak takut diserbu para pendatang dari kampung untuk mengadu nasib.

Itulah yang menjadi salah satu alasan Pemda Jakarta menghentikan Operasi Yustisi pasca lebaran, yang biasanya kerap menjadi waktu buat para pendatang masuk ke Ibukota.

Kepala Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI, Purba Hutapea, Senin (21/7/2014), mengatakan, Jakarta bukan lagi sasaran utama bagi pendatang dari daerah.

Jakarta, menurut Purba, hanya digunakan sebagai tempat transit warga dari daerah lain untuk menuju kawasan industri di kota-kota sekitar DKI, seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Hal itu berlangsung sejak DKI membuat kebijakan memindahkan kawasan industri ke luar Jakarta.

"Jadi yang di Jakarta tahun lalu itu hanya 31 ribu. 20 ribu itu melanjutkan ke daerah sekitar. Makanya pertumbuhan penduduk Jakarta sekarang ini rendah 1,4 persen. Depok dan Bekasi itu udah di atas tiga persen," terang Purba.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menegaskan, tahun ini tidak ada operasi yustisi.

Program yang akan dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk menerima pendatang yang kerap hadir usai lebaran, diganti menjadi operasi bina kependudukan.

Pemda bahkan menyanggupi menampung para pendatang dengan syarat khusus.

"Kalau anda punya usaha, tetangga anda mau menanggung bahwa benar anda punya usaha dan rumah, ya kita kasih KTP malahan," kata Ahok usai Apel Siaga Pengendalian Arus Mudik dan Arus Balik Idul Fitri 1435 Hijriyah, Senin (21/7/2014).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI