Suara.com - Dominasi tim Mercedes di arena balap Formula 1 (F1) musim ini tidak dibiarkan berjalan mulus, bahkan di luar lintasan, oleh para pesaingnya. Saat ini, setidaknya tim Red Bull dan Ferrari sudah bertekad mengajukan protes terkait pergantian merek cakram rem yang digunakan Mercedes di GP Jerman tanpa adanya sanksi dari otoritas F1.
"Kami telah mendiskusikannya secara internal... Kami memutuskan tidak membiarkannya berlanjut," ungkap pimpinan tim Ferrari, Marco Mattiacci, Minggu (20/7/2014), usai GP Jerman di mana Nico Rosberg jadi pebalap terdepan sementara rekannya di tim Mercedes, Lewis Hamilton, juga finish di posisi ketiga.
Untuk diketahui, Hamilton sempat menabrak keras dalam sesi kualifikasi, Sabtu (19/7), lantaran cakram rem depannya tidak berfungsi. Dia kemudian diketahui menjalani balapan dengan merek rem berbeda, sementara Rosberg juga telah mengganti rem belakang mobilnya.
Meski Federasi Otomotif Internasional (FIA) mengatakan pergantian itu masih dalam batas aturan, pimpinan tim Red Bull, Christian Horner, menilai bahwa keputusan tersebut telah menimbulkan preseden tersendiri.
"Ini merupakan (sebuah) perubahan dalam spesifikasi mobil," ungkap Horner kepada wartawan.
"Jika Anda menukarnya dengan merek serupa itu tak masalah. Tapi jika Anda menggantinya dengan barang yang dibuat oleh produsen lain, maka itu berarti karakteristiknya juga berbeda. Sebagaimana digambarkan oleh pebalapnya sendiri sebagai hal yang berbeda, maka ini akan jadi preseden menarik," sambungnya.
Horner yang menyatakan bahwa kedua pebalapnya berlomba dengan rem produksi Brembo yang sama dengan rem mobil Hamilton saat kualifikasi, memandang perlu adanya klarifikasi lebih lanjut oleh FIA.
"Jelas bahwa jika Anda bisa melakukan itu (mengganti rem), maka apa lagi yang bisa Anda ganti? Akan menarik mendengar justifikasi terhadap pembolehan tersebut," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Mercedes mendominasi balapan F1 sejauh ini dengan memenangi 9 dari 10 seri yang sudah berlangsung. Satu-satunya seri balapan yang bisa direbut lawannya yaitu tim Red Bull, hanyalah GP Kanada pada awal Juni lalu. [Reuters]