Suara.com - Israel masih terus melanjutkan langkah serangan darat dan udaranya ke Palestina, terutama Jalur Gaza, kendati banyak warga dunia sudah berulang kali menyerukan dihentikannya aksi ofensif itu. Sementara itu sepanjang Minggu (20/7/2014), dalam "hari paling berdarah" bagi Palestina sepanjang dua pekan terakhir, Israel justru dilaporkan juga mengalami kehilangan terbesarnya.
Dalam operasi serangan ke wilayah Shejaia di mana mereka menilai terdapat banyak kaum militan, Israel mengumumkan bahwa mereka harus menderita kehilangan terbesar sejak langkah ofensif dilakukan. Disebutkan, sepanjang operasi Minggu kemarin itu sebanyak 13 prajurit Isral tewas, yang total menjadikan korban di pihak mereka mencapai 18 orang, plus dua warga sipil.
Di sisi lain, warga Palestina pun merasakan hari paling berdarah-darah sejak dua pekan terakhir, ketika sebanyak 72 nyawa dilaporkan harus menjadi korban. Termasuk di antaranya adalah seorang perempuan yang meninggal dalam serangan udara pada waktu subuh di Beit Hanoun, serta 12 jenazah yang ditemukan di sela puing-puing bangunan di Shejaia.
Menurut pihak militer Israel, mereka sengaja memusatkan serangan kali ini ke wilayah tersebut, dengan target para personel Hamas yang menurut mereka membangun pusat komando dan terowongan-terowongan di sana. Pihak Israel juga mengklaim telah menyerukan warga sipil setempat untuk meninggalkan kediaman mereka sejak dua hari sebelumnya.
Jumlah korban dalam satu hari ini disebut sebagai yang terbesar bagi kubu Israel sejak terakhir kali mengalaminya dalam perang 2006 melawan Hizbullah di Lebanon. Sementara di pihak lain, ini juga menjadi hari paling memakan korban bagi Palestina sejak 8 Juli lalu, dengan total korban nyawa hingga kini mencapai 447 orang.
Sementara itu, pihak Israel belakangan mengutarakan bantahan soal adanya salah satu serdadu mereka yang diculik dan ditahan pihak Hamas. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Israel di PBB, Ros Prosor.
"Tidak ada prajurit Israel yang diculik, dan rumor itu tidaklah benar," ujarnya kepada wartawan di sela-sela agenda sidang darurat Dewan Keamanan (DK) PBB.
Sebelumnya, melalui pesan yang disiarkan di TV, pihak Hamas memang mengumumkan telah menculik dan menahan seorang serdadu Israel dalam pertempuran di Shejaia hari itu. Pengumuman tersebut tepatnya dilakukan oleh juru bicara Brigade al-Qassam, kelompok sayap bersenjata Hamas.
"Brigade Qassam telah menangkap seorang tentara Zionis," ungkap Abu Ubaidah, sang juru bicara yang berpenutup dalam rekaman videonya, sembari menyebut nama dan nomor identitas prajurit yang diakui telah ditahan tersebut. [Reuters]