Suara.com - Sebagai mantan Ketua Umum partai Golkar (2004 - 2009), Jusuf Kalla akan mengundang 33 pimpinan DPD I Golkar tingkat Provinsi seluruh Indonesia pada acara syukuran atas penetapan pasangan Jokowi - JK sebagai pemenang Pilpres 2014, dibarengi buka puasa bersama.
Rencananya, acara syukuran tersebut akan diadakan 24 Juli 2014 di salah satu hotel di bilangan Jakarta Selatan.
Keputusan pelaksanaan acara disepakati ketika tokoh-tokoh Ormas Tri Karya Golkar menemui JK di kediaman Kebayoran Baru, Sabtu (19/7/2014) pagi. Mereka yang bertemu JK pada waktu itu adalah Agung Laksono, Fahmi Idris, Zainal Bintang, Andi Mattalata, Yorris Raweyai, dan Lawrence Siburian.
Dalam pertemuan tersebut dibahas persiapan syukuran dengan 33 DPD Golkar Provinsi.
"Acara ini sangat wajar dan Islami. tidak ada politiknya. Sebagai umat beragama, wajar menyukuri setiap anugerah dari Allah SWT," kata Ketua Koordinator Eksponen Tri Karya Golkar, Zainal Bintang, kepada suara.com, Senin (21/7/2014).
Kalau ada yang keberatan dengan acara itu, kata Bintang, berarti rasa keimanan orang tersebut perlu dipertanyakan.
“Orang mau bersyukur kok dipersoalkan, dasar kurang kerjaan,” katanya.
Menurut Bintang, saat ini tengah berlangsung komunikasi yang intensif antara 33 pimpinan DPD Golkar Provinsi dan JK maupun dengan tokoh-tokoh Eksponen Ormas Tri Karya Golkar.
Bintang menambahkan sebagai sesama kader tentu saja komunikasi tersebut dianggap wajar. Satu sama lain saling bertukar informasi mengenai situasi Partai Golkar saat ini dan gambarannya di masa depan.
"Terus terang dari hasil komunikasi kami dengan teman-teman di daerah, ada kerinduan untuk menyatukan hati dan pikiran. Ada rasa sesal melihat kenyataan dimana saat ini Golkar yang kami besarkan terancam pecah dan terkotak-kotak," kata bintang yang dikenal sangat aktif mengkritisi kinerja Aburizal Bakrie yang dinilai menyimpang dari garis perjuangan Golkar.
"Sejatinya, Golkar itu adalah instrumen untuk kepentingan kebangsaan. Tapi, sekarang teman-teman secara keseluruhan menilai belakangan Golkar jatuh menjadi alat kepentingan pribadi. Ini yang memprihatinkan," katanya.
Untuk itu, kata Bintang, lambat atau cepat Golkar harus diselamatkan dari kepemimpinan sekarang.
"Jalan keluarnya ya Munas dalam tahun ini juga," kata Bintang yang mengaku dia bersama tokoh senior Tri Karya Golkar sedang menggodok persiapan Munas tersebut.