Suara.com - Tim kampanye capres Prabowo Subianto dan cawapres Hatta Rajasa, Rambe Kamaruzzaman menilai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak serius dalam menjalankan proses rekapitulasi suara nasional.
Hal itu dilontarkannya dalam rapat pleno rekapitulasi suara Provinsi Kepulauan Riau, di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Minggu (20/7/2014).
"Bawaslu ini semakin sore, semakin tidak serius ini," kata Rambe.
Dia menilai, di provinsi tersebut banyak terjadi pergeseran pemilih tetap dan pemilih khusus saat coblosan pilpres 9 Juli kemarin.
Salah satu pergeseran pemilih terjadi di Kecamatan Mongsa Batam, Lubupanjang, Suangaibeduk, Bengkong, Batam Kota dan Segurung. Temuan itulah yang akhirnya membuat kubu Prabowo meminta menunda rekapitulasi di Riau.
"Kita tunda saja tahapan ini," katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Husni Kamil Manik menerangkan, keputusan KPU sangat jelas dan sudah disahkan sehingga tak dapat diganggu gugat lagi. Rambe pun terpaksa menerima keputusan ini.
"Ya sudah dapat kami terima. Dalam waktu tertentu kita angkat lagi Kepulauan Riau ini," kata Rambe.
Di Provinsi ini, perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta di provinsi Kepulauan Riau sebanyak 332.908 suara dan Jokowi-Jusuf Kalla sebesar 491.819 suara.