Suara.com - Maksud maskapai Singapore Airlines ini mungkin baik dengan pengumuman kepada publik di akun resmi Twitter soal rute maskapai itu yang tidak melewati daerah konflik.
Tapi alih-alih mendapat tanggapan baik dari penumpang, maskapai itu malah mendapat kecaman dari netizen asal Malaysia, sebutan bagi para pengguna media sosial.
Singapore Airlines awalnya mengucapkan belasungkawa dalam kicauannya, namun pada kicauan berikutnya maskapai itu menulis:
“Perlu pelanggan ketahui, bahwa penerbangan Singapore Airlines tidak melintasi wilayah udara Ukraina,” tulis Singapore Airlines.
Dengan tulisan tersebut, maskapai penerbangan Singapura itu dinilai tidak peka atas duka yang sedang dialami keluarga korban dan sesama maskapai penerbangan yang terkena musibah.
Singapore Airlines dituding hendak mengambil keuntungan dari tragedi Malaysia Airlines yang pesawatnya ditembak jatuh oleh rudal yang diduga ditembakkan pemberontak Ukraina.
Sekitar 298 orang, termasuk awaknya tewas seketika dan hancur berkeping-keping di udara saat terbang dengan ketinggian 10 ribu meter di atas permukaan laut.
Menyadari kesalahannya, Singapore Airlines langsung meminta maaf karena dianggap tidak sensitif dengan pernyataannya lewat sosial media itu.
"Kami menyadari bahwa informasi lebih baik dikomunikasikan dan kami dengan tulus meminta maaf jika telah menyinggung pelanggan kami dan orang lain dalam komunitas online," tulis Singapore Airline dalam sebuah pernyataan. (News.com.au)