Suara.com - Pemerintah Ukraina menuduh Rusia dan pemberontak pro-Rusia menghilangkan barang bukti untuk menutupi kesalahan mereka menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17.
Kelompok pemberontak masih belum mengizinkan tim pemantau internasional untuk masuk ke lokasi jatuhnya MH17. Padahal, memasuki hari ketiga pascatragedi jenazah para penumpang dan kru pesawat tersebut sudah mulai membusuk.
Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mendesak pemberontak untuk bekerjasama, sementara di sisi lain, ia meminta agar penyidikan internasional yang dimandatkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak lebih dulu membuat kesimpulan-kesimpulan. Sejauh ini, Rusia membantah terlibat dalam tragedi tersebut, sebaliknya Rusia justru menuding militer Ukraina sebagai pelaku penembakan pesawat.
Pesawat MAS MH17 jatuh di dekat Grabovo, Donetsk, Ukraina bagian timur hari Kamis (17/7/2014). Pesawat yang lepas landas dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia tersebut mengangkut 283 penumpang dan 15 kru. Semua orang dalam pesawat yang diduga jatuh ditembak peluru kendali itu. (Reuters)