Israel Lanjutkan Serangan Darat, Jumlah Korban Mendekati 300 Orang

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 19 Juli 2014 | 08:59 WIB
Israel Lanjutkan Serangan Darat, Jumlah Korban Mendekati 300 Orang
Tentara Israel berjaga di mobil berat mereka di dekat jalur Gaza. (Reuters/Baz Ratner)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Militer Israel, Sabtu (19/7/2014) dini hari kembali melancarkan serangan darat ke jalur Gaza. Sebaliknya kelompok Hamas juga terus melancarkan serangan roket ke wilayah Israel.

Situasi yang belum juga mereda ini membuat jumlah korban di pihak Palestina terus meningkat dan kini telah mencapai 299 orang. Tragisnya sebagian besar adalah warga sipil dan anak-anak.  Otoritas Palestina menyebut, sejak Israel melepaskan serangan darat Kamis (17/7/2014) lalu, korban tewas telah mencapai 65 orang, di mana 15 diantaranya adalah anak-anak.

Dari pihak kelompok Hamas, sejak Kamis, setidaknya 135 roket diluncurkan ke sejumlah wilayah di Israel, namun disebutkan tak sampai menimbulkan jatuh korban dan kerusakan yang berarti.

Namun, seorang tentara Israel tewas dan beberapa orang lainnya terluka akibat 'pertempuran darat' di jalur Gaza.  Militer Israel mengklaim berhasil menewaskan 17 pejuang Palestina dan menangkap 21 orang lainnya.  Mereka mengklaim telah menyerang sekitar 240 target, termasuk 21 tempat peluncuran roket dan  10 terowongan rahasia dalam serangan darat yang berlangsung sejak Kamis.

Presiden AS, Barack Obama, Jumat kembali menegaskan dukungannya bagi Israel untuk mempertahankan diri.  "Kami berharap Israel melanjutkan pendekatan ini dan menghindarkan sebanyak mungkin korban sipil," ujar Obama kepada wartawan di Gedung Putih.

Sekjen PBB, Ban Ki-moon, Sabtu ini dijadwalkan berkunjung ke Timur Tengah untuk menggelar serangkaian perundingan guna menghentikan pertempuran yang sudah berlangsung selama dua pekan ini. Dan dalam pertemuan mendadak yang digelar Jumat, seorang pejabat Dewan Keamanan PBB mengecam serangan roket yang diluncurkan Hamas yang dinilai akan memicu serangan balasan dari pihak Israel. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI