Tak Lagi Lewat Ukraina, Singapore Airlines Bungkam soal SQ351

Jum'at, 18 Juli 2014 | 18:38 WIB
Tak Lagi Lewat Ukraina, Singapore Airlines Bungkam soal SQ351
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyusul insiden pesawat MH17 milik maskapai Malaysia Airlines yang diduga ditembak jatuh di wilayah Ukraina, maskapai Singapore Airlines pada hari ini pun menegaskan bahwa mereka tak lagi menggunakan jalur penerbangan yang melalui wilayah itu.

"Kami pada umumnya punya beberapa jalur penerbangan yang sudah disiapkan bagi penerbangan-penerbangan kami menuju dan dari tempat-tempat di mana kami beroperasi," ungkap seorang juru bicara Singapore Airlines (SIA) kepada The Straits Times, Jumat (18/7/2014).

"Pada titik ini, kami tidak lagi menggunakan wilayah udara Ukraina dan telah mengatur ulang rute semua penerbangan kami ke jalur-jalur penerbangan alternatif yang jauh dari kawasan itu," tuturnya menambahkan.

Meski begitu, pihak SIA tampaknya tak ingin memberikan rincian mengenai jalur-jalur penerbangan yang mengalami penyesuaian tersebut.

"(Namun) Sesuai protokol keselamatan dan keamanan penerbangan, kami tidak akan menyampaikan informasi spesifik tentang jalur penerbangan dari flight mana pun sebelum penerbangan dilakukan," ujar sang juru bicara yang tak disebutkan namanya.

Perwakilan SIA tersebut juga tidak mau berkomentar terhadap laporan soal keberadaan pesawat mereka dengan nomor penerbangan SQ351. Konon disebutkan, pesawat yang bertolak dari Kopenhagen, Denmark, itu juga terbang melintasi jalur yang sama dengan MH17, bahkan kabarnya hanya berjarak 25 km dari pesawat malang tersebut saat tertembak jatuh.

Straits Times mengklaim mendapatkan keterangan dari beberapa sumber yang tak pula disebutkan namanya, bahwa SQ351, pesawat milik SIA tersebut, saat itu memang "cukup dekat" dengan MH17 yang tertembak jatuh.

Seperti diberitakan sebelumnya, MH17 diketahui jatuh di wilayah Ukraina, pada Kamis (17/8) malam, yang menewaskan hampir 300 penumpang dan kru di dalamnya. Menteri Transportasi Malaysia hari ini menyatakan bahwa rute itu dilalui oleh 15 dari 16 maskapai penerbangan se-Asia-Pasifik. Disebut juga bahwa rute itu sebelumnya dinyatakan aman oleh International Civil Aviation Organisation (ICAO), serta tidak pernah ada peringatan untuknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI