Suara.com - Korban tewas akibat serangan darat Israel ke Gaza bertambah menjadi 23 orang. Sementara di pihak Israel, serangan darat itu telah menewaskan satu orang serdadu.
Menurut laporan wartawan Reuters yang ada di Jalur Gaza, kilatan-kilatan cahaya peluru-peluru yang ditembakkan dari kapal dan helikopter Israel tampak jelas terlihat di sekitar wilayah tersebut. Kelompok Hamas yang bermukim di Gaza tidak diam saja, mereka juga membalas dengan tembakan roket ke kota-kota di selatan Israel seperti Ashdod dan Ashkelon.
Sebuah video yang dirilis militer Israel memperlihatkan seorang serdadu Israel membuka gerbang masuk Gaza. Setelah itu, enam buah tank bergerak masuk disusul dua baris panjang pasukan infantri.
"Kami menggunakan kekuatan senjata dan artileri," kata juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Motti Almoz.
"Sejumlah besar tentara beraksi di Jalur Gaza, para tentara menyasar target-target mereka, terowongan-terowongan, target-target Hamas," lanjut Almoz.
Israel mengatakan aksinya akan terbatas hanya untuk menghancurkan terowongan-terowongan yang dipakai Hamas. Mereka mengaku tidak akan menumpas Hamas.
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri menyebut serangan darat Israel itu adalah langkah yang ceroboh. Dia mengatakan agar Israel harus membayar mahal atas keputusan mereka masuk ke Gaza.
"Kami memperingatkan Netanyahu (Perdana Menteri Israel) atas konsekuensi dari aksi ceroboh mereka," kata Zuhri.
Jatuhnya korban jiwa akibat serangan darat Israel ini menambah panjang daftar korban akibat agresi Israel sejak Selasa pekan lalu. Hingga kini, sudah ada 251 warga Palestina yang tewas. Sebagain besar adalah warga sipil. (Reuters)