Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan sesuai strategi Trisakti, pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla perlu mengembangkan gotong royong sesuai doktrin Persatuan dari Pancasila. Untuk memulai kerja bersama, harus dimulai dari komunikasi antar pemimpin, terutama Jokowi - JK dengan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
"Untuk hal ini, Sekjen PDI Perjuangan (Tjahjo Kumolo) sudah menegaskan siap bersikap fleksibel, mengingat politik itu sendiri dinamis, demi memenangkan kepentingan obyektif bersama yaitu bangsa dan negara," kata Eva kepada suara.com, Jumat (18/7/2014).
Bagi Jokowi - JK, kata Eva, mewujudkan masyarakat sejahtera berdasarkan Pancasila dalam sistem presidensiil membutuhkan dukungan Prabowo - Hatta yang juga punya visi yang sama. Keniscayaan kerjasama tersebut, kata Eva, makin mungkin karena Jokowi dan Prabowo bicara hal yang sama, yaitu Ekonomi Kerakyatan sebagai jalan menuju kemakmuran Indonesia.
"Artinya, polarisasi dua kubu seharusnya tidak perlu diteruskan karena tidak ada perbedaan substansial di antara visi Jokowi dan Prabowo," ujar Eva.
Eva menambahkan Revolusi Mental yang ditawarkan Jokowi - JK hanya bisa dilaksanakan dalam situasi damai. Untuk itu, katanya, Jokowi mengimbau para pendukung, baik dari unsur partai maupun relawan, sama-sama menjadikan revolusi harmoni sebagai strategi baru dalam berpolitik.
"Pendukung Jokowi harus bisa menunjukkan karakter yang antikekerasan, open minded, dan bisa merayakan perbedaan-perbedaan sehingga konflik diolah secara produktif tidak harus berakhir menjadi pertikaian," kata Eva.
Dalam kaitan tersebut, Jokowi-JK meminta semua pendukung berendah hati, tidak terlarut dalam euforia sehingga tidak perlu turun ke jalan merayakan kemenangan, kata Eva.
"Kita tunjukkan pendukung Jokowi-JK adalah massa yang rasional, pecinta perdamaian sekaligus disiplin mengikuti komando untuk menjaga ketertiban. Jokowi sudah menegaskan bahwa kita semua harus mendukung imbauan Ketum PDI Perjuangan untuk menempuh jalur hukum sebagai upaya akhir penyelesaian masalah ketidakpuasan," kata Eva.