Rudal Darat yang Tembak MH17?

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 18 Juli 2014 | 12:12 WIB
Rudal Darat yang Tembak MH17?
Ilustrasi pesawat Malaysia Airlines. (Reuters/Yaron Mofaz)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senjata macam apakah yang bisa menembak jatuh sebuah jet penuh penumpang, Pesawat MAS MH17, yang terbang hampir 33.000 kaki (10 km) dari permukaan laut?

Kalimat tersebut adalah pengawal dari tulisan stasiun televisi CNN dalam laman resminya, hari ini.

Menurut CNN, mengetahui jenis senjata (rudal) yang menembak jatuh pesawat itu adalah kunci untuk mengetahui misteri jatuhnya Malaysia Airlines Penerbangan 17 sekaligus mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas insiden itu.

Seorang pejabat senior AS bernama Barbara Starr mengatakan satu radar telah mendapati fakta bahwa sebuah sistem rudal darat ke udara dihidupkan dan lalu menjejak pesawat hanya beberapa saat sebelum pesawat Malaysia itu jatuh.

AS tengah menganalisis lintasan peluru kendali itu untuk menunjukkan dari mana asal serangan tersebut.

Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, mengatakan dalam posting Facebook-nya bahwa "teroris" menembak pesawat itu dengan rudal darat ke udara Buk. Sedangkan seorang pejabat Ukraina mengaku kaum separatis mengklaim telah menembak jatuh sebuah pesawat pada waktu bersamaan dengan hilangnya MH17.

Jika tuduhan benar, maka para pemberontak kemungkinan menembak jet komersial itu dengan rudal panggul. Tetapi para pakar menyebutkan rudal panggul yang kadang digunakan para pemberontak dan separatis tak mungkin menembak jatuh pesawat tersebut.

"Lintasan jelajah normal sebuah pesawat penumpang sipil biasanya berada di luar jangkauan sistem (pertahanan) udara portabel yang dibawa manusia (rudal panggul) yang kami saksikan umum dipunyai para pemberontak di Ukraina timur," kata Nicek de Larrinaga dari Defence Weekly terbitan IHS Jane via email.

Rudal panggul paling banter mencapai jarak maksimum 15.000 kaki, kata analis militer CNN Rick Francona yang purnawirawan letnan kolonel Angkatan Udara AS.

"Ini mengindikasikan rudal darat ke udara atau rudal udara ke udara, dan saya kira rudal darat ke udara adalah yang saat ini paling mungkin (pelakunya)," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI