Suara.com - Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 jatuh akibat aksi terorisme.
"Poroshenko yakin pesawat yang jatuh ini bukan terjadi akibat kecelakaan, bukan bencana, tapi aksi terorisme," kata sekretaris pers sang Presiden, Svatoslav Tsegolko.
Sementara itu, dalam pernyataannya, Poroshenko menyebut bahwa terorisme merupakan tantangan yang dihadapi oleh dunia internasional.
"Tragedi hari ini menunjukkan kembali bahwa terorisme tidak terlokalisasi, melainkan menjadi sebuah masalah bagi dunia. Dan agresi dari luar terhadap Ukraina bukan hanya masalah kami, melainkan ancaman bagi Eropa dan keamanan global," kata Poroshenko.
Pesawat MAS MH17 jatuh di Ukraina bagian timur pada hari Kamis (17/7/2014). Pesawat Boeing 777 yang berangkat dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia tersebut mengangkut 283 penumpang dan 15 kru. Sebanyak 12 di antara penumpang merupakan warga negara Indonesia (WNI). (Reuters)