PPLN Klaim Partisipasi WNI Meningkat 83 Persen

Siswanto Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2014 | 18:37 WIB
PPLN Klaim Partisipasi WNI Meningkat 83 Persen
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu Presiden & Wakil Presiden Tahun 2014 bagi WNI di Luar Negeri, di Jakarta, Kamis (17/7). [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (Pokja PPLN) Wahid Supriyadi mengklaim partisipasi warga Indonesia di luar negeri yang mengikuti proses pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 meningkat 83 persen dibandingkan dengan Pilpres 2009.

"Berdasarkan data sementara kami, antusiasme WNI dalam pilpres kali ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 83 persen dibandingkan pada saat Pilpres 2009 lalu. Ini merupakan hal yang menggembirakan," kata Wahid dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Pilpres di Luar Negeri di Gedung KPU Pusat Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Dia mengatakan, bahkan di sejumlah PPLN, partisipasi WNI yang ada di sana meningkat hingga 800 persen.

"Ada beberapa PPLN yang partisipasi WNI dalam pilpres kemarin meningkat hingga 800 persen, salah satunya di Addis Ababa (Ethiopia)," ujarnya.

Sementara itu, tantangan yang dihadapi oleh PPLN dalam melaksanakan tahapan pemungutan dan penghitungan suara di luar negeri adalah terkait distribusi logistik. "Kesulitan yang kami alami terkait distribusi logistik karena jarak dan lokasi," katanya.

Sementara itu, pada hari ini, KPU Pusat menggelar tahapan rekapitulasi hasil pemungutan suara pilpres yang digelar di 96 negara.

"Hari ini kami memulai tahapan rekapitulasi pemungutan suara pilpres di luar negeri, berdasarkan sertifikat model D-1 yang merupakan hasil penghitungan suara di TPSLN (tempat pemungutan suara luar negeri) dan dropbox," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik saat membuka rapat pleno.

Pelaksanaan proses pemungutan suara dan penghitungan hasil pemilu di luar negeri diselenggarakan oleh KPU yang bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri.

Selama pelaksanaan pemungutan suara pilpres di luar negeri, yang berlangsung di periode 4 - 6 Juli, terjadi beragam persoalan di sejumlah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

"Ada dinamika selama pelaksanaan pemungutan suara di luar negeri, seperti di Hong Kong, Los Angeles, dan Malaysia. Hal itu nanti akan disampaikan informasi oleh Pokja PPLN dan diharapkan menjadi bagian dalam diskusi rapat pleno ini," tambah Husni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI