Suara.com - RRI sebagai lembaga penyiaran publik akhirnya merilis respon resmi terkait berita yang berkembang di media dan kecurigaan sejumlah politisi dari partai pendukung pasangan capres cawapres nomor urut satu Prabowo-Hatta, yang juga merekomendasikan pemanggilan Dirut RRI.
Dari tujuh poin respon rilisnya yang diumumkan hari ini, Kamis (17/7/2014), RRI menegaskan kalau dana yang digunakan untuk menggelar hitung cepat berasal dari anggaran internal dan terbebas dari pengaruh luar.
Adapun dana yang digunakan merupakan dari kantong alokasi Puslitbangdiklat LPP RRI.'
RRI juga membantah jika ada anggapan kalau lembaga yang dulu sempat menjadi corong pemerintah itu telah berpihak. Masih dalam rilis ditegaskan kalau RRI netral.
Berikut tujuh poin respon RRI:
1. LPP RRI dalam rangka Pemilu 2014 menyelenggarakan program Radio Pemilu 2014, salah satunya adalah Quick Count. Penyelenggara Quick Count adalah Puslitbangdiklat RRI yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan survey, penelitian, pendidikan, pelatihan dan pengembangan peran LPP RRI.
2. Quick Count dengan metode Multistage Random Sampling yang dilakukan Puslitbangdiklat RRI bertujuan untuk memberikan layanan informasi yang obyektif kepada publik didasarkan pada kaidah keilmuan dengan mengedepankan nilai-nilai netral dan independen, tanpa pretensi dan tanpa keberpihakan dengan capres-cawapres manapun.
3. Quick Count yang dilakukan Puslitbangdiklat RRI bebas dari pengaruh pihak luar karena seluruh pembiayaan menggunakan anggaran Puslitbangdiklat LPP RRI.
4. Penyelenggaraan Quick Count oleh Puslitbangdiklat RRI telah mendapat izin dari KPU melalui sertifikat KPU nomor 035/LS-LHC/KPU-RI/II/2014 yang ditandatangani oleh ketua KPU pada bulan Februari 2014.
5. Quick Count yang dilakukan Puslitbangdiklat RRI pada Pemilu Legislatif memiliki tingkat keakurasian yang tinggi mendekati hasil penghitungan nyata oleh KPU, yakni di bawah toleransi kesalahan 1 %. Kinerja Quick Count RRI tersebut telah diapresiasi oleh Komisi I DPR RI dan banyak pihak lainya.