Suara.com - Hari ini, Dewan Etik Perhimpunan Lembaga Survei dan Opini Publik mengumumkan hasil audit terhadap sejumlah lembaga survei yang merilis hasil hitung cepat (quick count) dalam Pilpres 2014.
Lembaga-lembaga survei yang diaudit, meliputi CSIS, Cyrus Network, SMRC, LSI, Indikator Politik Indonesia, Populi Center, dan Pol-Tracking.
Faktor-faktor yang diaudit, meliputi kerangka sampel, data TPS yang dijadikan sampel, susunan organisasi, dan manajemen lembaga quick count.
Ketua Dewan Etik Persepi Hari Wijayanto mengatakan saat audit, Dewan Etik melakukan tanya jawab setelah masing-masing lembaga melakukan presentasi.
Hasilnya, lembaga-lembaga tersebut terbukti menyelenggarakan quick count secara baik dan mengikuti prosedur serta dapat dibuktikan secara ilmiah.
"Semua peserta yang diaudit telah menjelaskan proses seusai dengan tata cara yang benar. Semua menunjukkan bukti pengorganisasian quick count yang baik," kata Hari.
Sedangkan dua lembaga, yakni Jaringan Suara Indonesia dan Puskaptis, tidak bersedia diaudit.
Untuk JSI, mereka hanya menyerahkan surat pernyataan kepada dewan etik yang isinya mengundurkan diri dari keanggotaan Persepi.
“Alasannya, tidak ingin terlalu jauh masuk dalam polemik hitung cepat pilpres. Dan JSI mengimbau untuk menunggu hasil pleno rekapitulasi suara KPU pada tanggal 22 Juli 2014,” kata Hari.
Sedangkan untuk Puskaptis, lembaga ini menolak diaudit dewan etik Persepi dan menyatakan bahwa audit harus dilakukan setelah tanggal 22 Juli 2014. Mereka menilai badan etik Persepi tidak obyektif.
Dewan Etik Persepi kemudian memutuskan JSI dan Puskaptis dikeluarkan dari keanggotaan Persepi.
Audit dilakukan Persepsi menyusul polemik yang terjadi usai quick count dirilis dan hasilnya berbeda-beda.