Suara.com - Sepuluh orang tewas saat Topan Rammasun melanda Filipina, hari Rabu (16/7/2014). Topan memaksa 370.000 orang mengungsi dan menghentikan aktivitas niaga, dan kegiatan belajar mengajar di banyak sekolah.
Salah satu korban tewas adalah seorang perempuan berusia 25 tahun yang tertimpa tiang listrik roboh. Ada pula seorang ibu hamil yang tewas setelah rumahnya roboh dilanda topan.
Topan tersebut mendarat di Pulau Luzon pada hari Rabu, setelah memporakporandakan Provinsi Albay. Kencangnya angin merobohkan banyak pohon, dan tiang listrik sehingga banyak akses jalan utama yang tidak bisa dilalui.
Sementara itu, menurut kepala Palang Merah Nasional Filipina, Richard Gordon, tidak banyak kerusakan yang terjadi di ibukota Filipina, Manila. Kini pihaknya tengah mencoba menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan di Batangas City. Kabarnya, ada dua orang yang tewas akibat tersetrum listrik di kota tersebut.
Topan juga mengakibatkan aliran listrik ke 85 persen wilayah yang disuplai oleh perusahaan listrik terbesar, Manila Electric Co., terputus. Seorang juru bicara perusahaan tidak bisa memastikan kapan aliran listrik akan kembali normal.
Perjalanan pesawat juga terganggu. Sedikitnya, 200 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan. (Reuters)