Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyatakan tuduhan kubu capres nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa soal 250.000 suara pemilih fiktif, merupakan kecurigaan tanpa bukti.
"(Tuduhan) itu menunjukkan sikap yang tidak siap menerima kekalahan," kata Hasto di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
"Tuduhan suara fiktif itu sebagai politik lempar 'batu sembunyi tangan'," ujar Hasto.
Menurut lelaki yang juga juru bicara pemenangan capres nomor urut 2 Joko Widodo - Jusuf Kalla, selama ini Jokowi-lah yang menjadi korban serangan kampanye hitam.
"Jadi pihak yang menyampaikan tuduhan itu harus berbicara berdasarkan data, fakta dan menempuh mekanisme hukum yang berlaku," tegasnya.
"Jangan fitnah Jokowi dengan berbagai tuduhan tanpa bukti," tandas Hasto.
Lebih lanjut, Hasto mengimbau seluruh komponen masyarakat mengawasi proses rekapitulasi penghitungan suara pada 22 Juli 2014. Hasto juga meminta pengawasan rekapitulasi agar berjalan transparan dan menjunjung tinggi akuntabilitas.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan pihak Jokowi-JK terlibat dalam kasus suara fiktif.
Hashim mengklaim telah memegang bukti terkait kecurangan yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta, dan Jawa Tengah pada penyelenggaraan Pilpres 2014. (Antara)