Presiden: Ada Dua Titik Kritis Pilpres 2014

Ardi Mandiri Suara.Com
Selasa, 15 Juli 2014 | 22:27 WIB
Presiden: Ada Dua Titik Kritis Pilpres 2014
Presiden SBY bersama Wapres Boediono. (Antara/Andika Wahyu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai ada dua titik kritis pada proses Pemilihan Umum Presiden 2014 pascapemungutan suara 9 Juli lalu.

"Ada dua titik kritis yaitu pada 22 Juli mendatang, barang kali yang dinyatakan menang akan senang. Yang dinyatakan kalah mungkin tidak segera menerima. Yang penting jangan ada gangguan keamanan antar-masyarakat, masih ada saluran lagi, Mahkamah Konstitusi yang putuskan bila ada perselisihan, tiga minggu atau empat minggu sehingga ada dua titik kritis," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam buka puasa dengan tokoh masyarakat dan ulama Sumatera Utara di Medan, Selasa (15/7/2014) petang.

Presiden mengatakan, proses pemungutan suara yang dilangsungkan beberapa waktu lalu berjalan dengan baik meski kemudian sempat ada peningkatan suhu politik karena klaim kemenangan berdasarkan penghitungan cepat.

"Saya sebut kemelut politik kerena kedua pihak klaim kemenangan atas dasar hitung cepat," katanya.

Presiden kemudian menerima kedua pasangan capres dan cawapres pada 9 Juli malam dan berkomunikasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Alhamdulillah keduanya sepakat untuk pelihara situasi yang tenang dan damai, bisa kontrol dan kendalikan pendukungnya, keduanya sepakat untuk menunggu hasil penghitungan suara," tegas Presiden.

"Saya berada di tengah manakala ada masalah mencari penyelesaian bersama komponen bangsa yang lain, mari kita mohon pada Allah SWT ditaburkan perdamaian, siapapun yang terpilih harus kita hormati dan kita dukung," tuturnya.

Lebih lanjut Kepala Negara juga menyatakan telah berkomunikasi dengan Ketua KPU dan meminta agar proses penghitungan suara dilakukan dengan baik, transparan dan menghormati pilihan rakyat.

"Saya optimistis untuk bangsa ini bisa atasi semua persoalan yang dihadapi. Kita harus hormati suara yang diberikan rakyat kita, apa yang disampaikan KPU itulah yang menjadi rujukan resmi pilpres manakala di seluruh tanah air bisa dijaga dengan tenang dan damai sampai 20 Oktober nanti dan masa setelah itu," tegasnya.

Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri acara buka puasa bersama dengan para tokoh masyarakat dan ulama di Sumatera Utara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI