Suara.com - Siang ini, Selasa (15/7/2014) jam 14.00 WIB di Tugu Proklamasi, Cikini, Jakarta Pusat, akan berlangsung konsolidasi kader Partai Golkar yang dihadiri oleh tokoh-tokoh Ormas Tri Karya maupun unsur kader lintas generasi.
Di tengah konsolidasi, mereka akan menyampaikan seruan bersama yang ditujukan kepada kader Golkar di seluruh Indonesia, demikian dikatakan Ketua Koordinator Pusat Eksponen Tri Karya Golkar Zainal Bintang kepada suara.com.
"Tujuannya supaya mereka menyatukan kekuatan, kesepakatan untuk mendorong terlaksananya munas pada akhir Agustus atau paling lambat awal September 2014," kata Zainal yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong.
Alasan Ormas Tri Karya mendesak percepatan Munas Golkar, kata Zainal, terkait dengan setumpuk "dosa" Aburizal Bakrie selama mengelola partai periode dalam lima tahun terakhir.
Itu sebabnya, munas ini dirasakan Ormas Tri Karya sangat penting. Bagi ormas, munas ini akan menyelamatkan atau menata kembali Partai Golkar agar berfungsi menjadi instrumen bangsa.
"Kalau sekarang, Golkar jadi instrumen untuk kepentingan pribadi, kepentingan kecil dari Aburizal," kata Zainal.
Zainal menandaskan bila mengikuti siklus lima tahunan Partai Golkar, munas partai dilaksanakan Oktober 2014, mengingat Aburizal terpilih lewat Munas ke-8 yang diselenggarakan di Riau pada Oktober 2009.
"Akan tetapi melihat situasi Golkar yang dititik kritis oleh turbulensi politik yang tidak bisa dikendalikan Aburizal, maka kita sepakat dipercepat sebelum Oktober atau menjadi akhir Agustus atau awal September," katanya.
Adapun tangkisan kelompok Aburizal bahwa berdasarkan rekomendasi Munas Riau, munas berikutnya baru diselenggarakan April 2015, tidak diakui oleh Ormas Tri Karya lantaran berbeda dengan amanat AD/ART partai.
"Rekomendasi munas jauh lebih rendah kedudukannya dari AD/ART sebagai konstitusi partai. Tidak mungkin konstitusi Golkar dikalahkan oleh rekomendasi. Itu dasar kami abaikan rekomendasi," katanya.