Suara.com - Kelompok Hamas Palestina menyatakan Israel tidak serius melakukan gencatan senjata. Karena itu, Hamas tidak akan mengakhiri permusuhan dengan Israel.
"Pembicaraan mengenai gencatan senjata memerlukan upaya nyata dan serius, yang sejauh ini kami belum lihat," kata tokoh Hamas Mushir al-Masri kepada AFP di Kota Gaza, Senin (14/7/2014).
Hamas, kata Masri, baru akan berunding dengan Israel jika ada kesediaan dari negara Yahudi tersebut.
Kesediaan itu antara lain mencakup pencabutan penutupan Jalur Gaza --yang sudah berjalan selama delapan tahun, dibukanya perlintasan perbatasan Rafah dengan Mesir serta pembebasan warga Palestina dari tahanan Israel, yang dimasukkan ke penjara setelah sebelumnya dibebaskan sebagai pertukaran tentara Israel Gilad Halit pada 2011.
"Gencatan senjata harus didasarkan pada syarat-syarat yang telah kami tentukan," kata Masri.
Tak cuma itu, Hamas juga meminta negara-negara Arab dan Islam untuk dilibatkan dalam pembahasan gencatan senjata dengan Israel.
Bila hal itu belum disepakatan, tegas Masri, Hamas akan terus dan siap menjalani pertempuran panjang dan melelahkan ini.
Seperti diketahui, hingga Senin (14/7/2014), serangan Israel ke Gaza telah menewaskan sebanyak 175 orang. Korban dominan adalah warga sipil. Miris. (Antara)