Aburizal Bakrie Terus Digoyang

Siswanto Suara.Com
Senin, 14 Juli 2014 | 16:47 WIB
Aburizal Bakrie Terus Digoyang
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) dan peserta Rapimnas VI Partai Golkar (suara.com/Bagus Santosa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Internal Partai Golkar terus bergejolak untuk menentang Aburizal Bakrie. Hari ini jam 16.00 WIB, elite partai berlambang pohon beringin mengikuti deklarasi koalisi permanen Merah Putih di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Besok jam 14.00 WIB, giliran organisasi pendiri Golkar -- Ormas Tri Karya -- membuat aksi kontra di tempat yang sama.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Zainal Bintang mengatakan aksi besok, akan dihadiri oleh seluruh tokoh ormas sayap Golkar serta kader partai beringin lintas generasi.

"Kami akan bacakan seruan untuk penyelamatan Partai Partai Golkar dengan mempercepat penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa," kata Zainal kepada suara.com.

Di dalam seruan nanti, kata Zainal, akan ada analisis dan kajian tentang dosa-dosa kepemimpinan Aburizal selama memimpin Partai Golkar.

"Mulai soal suara memecat kader, capres - cawapres, dari situ kami berkesimpulan bahwa Partai Golkar harus diselamatkan," kata Zainal.

Ketika ditanya bagaimana prediksi terhadap masa depan koalisi Merah Putih, Zainal mengatakan setelah KPU mengumumkan pemenang Pilpres 2014 adalah pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla pada 22 Juli 2014, lalu Golkar mempercepat Munaslub untuk mengganti Aburizal dengan kepemimpinan yang baru, maka potensi Golkar untuk goyang di koalisi sangat besar.

"Otomatis Golkar di koalisi itu bubar," kata Zainal.

Itu sebabnya, Ormas Tri Karya akan mendorong terus agar Partai Golkar menyelenggarakan Munaslub setidak-tidaknya pada akhir Agustus atau awal September 2014. Sejatinya, Munas akan diselenggarakan 2015.

Lebih jauh Zainal menilai eksistensi koalisi Merah Putih adalah untuk berhadap-hadapan dengan pemerintahan Jokowi - JK.

Sebelumnya, pengamat politik Universitas Paramadina Jakarta Arya Fernandes memprediksi salah satu faktor yang akan mempengaruhi kekompakan koalisi Merah Putih bila pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa gagal di pilpres adalah kondisi internal partai anggota koalisi sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI