Suara.com - Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan di empat titik tebing rawan longsor pada masa angkutan lebaran.
"Empat titik tebing rawan longsor itu berada di Km 304+2/5 antara Prupuk-Linggapura, Kabupaten Brebes, Km 360+1/3 antara Notog-Kebasen dan Km 423+0/9 antara Tambak-Ijo, Kabupaten Banyumas, serta di Km 448+6/450+4 antara Soka-Kebumen, Kabupaten Kebumen," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Senin (14/7/2014).
Ia mengatakan bahwa saat ini, keempat tebing rawan longsor yang berada di sisi jalur rel tersebut telah dijaga selama 24 jam oleh petugas yang terbagi menjadi tiga sif jaga.
Jika sewaktu-waktu terjadi longsoran tebing, kata dia, petugas jaga akan segera melaporkan ke pusat kendali operasi KA di Purwokerto melalui alat komunikasi.
Menurut dia, hal itu diperlukan agar bisa segera diambil langkah-langkah pengamanan terhadap perjalanan KA.
"Bila perlu, mereka juga akan menghentikan KA yang lewat untuk menghindari kecelakaan," katanya.
Ia mengatakan, bahwa ruas jalur KA wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto yang paling rentan bencana longsor tebing terdapat di petak jalur antara Notog-Kebasen, Kabupaten Banyumas.
"Di ruas ini, dalam radius kurang lebih 2 kilometer terdapat tiga titik tebing yang rawan longsor, mulai dari Km 359+6 sampai dengan Km 361+3," katanya.
Selain empat tebing rawan longsor tersebut, dia mengatakan bahwa PT KAI Daop 5 Purwokerto juga mewaspadai 17 titik rawan bencana yang lain di sepanjang jalur rel wilayahnya.
Menurut dia, 17 titik rawan tersebut masing-masing adalah 11 titik rawan ambles, lima titik rawan longsor, dan satu titik rawan banjir.